Amerika Terus Tekan Suriah, Rusia Setelah Serangan Gas

Dubes AS untuk PBB Nikki Haley dalam sidang Dewan Keamanan PBB di Markas PBB di New York, Amerika Serikat April 12, 2017.

Rusia, hari Rabu (12/4) kembali menggunakan hak vetonya di DK PBB untuk melindungi diktator Bashar al-Assad dari kecaman internasional karena serangan senjata kimia yang mematikan akhir minggu lalu.

“Dengan veto Rusia menolak pertanggung jawaban, Rusia menolak untuk bekerja sama dengan penyelidik independen PBB dan Rusia menolak resolusi yang sedianya akan membantu mendukung perdamaian di Suriah” kata duta besar Amerika untuk PBB, Nikki Haley kepada DK.

“Rusia kembali memilih berdampingan dengan Assad,” katanya merujuk Presiden Suriah Bashar al-Assad. Dengan suara 10 menyetujui dan dua menentang serta tiga tidak memberi suara, Rusia menghalangi upaya yang diusulkan Inggris, Perancis dan Amerika.

China yang jarang berbeda pendapat dengan Rusia tidak memberi suara, sementara anggota tidak tetap DK, Bolivia memilih menolak dan Etiopia serta Kazakhstan, bergabung dengan China tidak memberi suara. Rancangan resolusi itu hendak mengecam serangan gas itu dan mendukung kuat dilakukan penyelidikan internasional mengenai apa yang terjadi. Rancangan resolusi serupa hari Kamis lalu gagal menjalani pemungutan suara di Dewan.

“Jika rezim ini tidak bersalah seperti yang diklaim Rusia, informasi yang diminta dalam resolusi ini akan membersihkan nama rezim,” kata Haley. “Karena kegagalannya, Rusia akan terus diisolasi,” tambahnya.

Haley juga memperingatkan rezim Assad di Damaskus .“Amerika mengamati tindakan Anda secara cermat. Hari-hari kesombongan dan sikap abai Anda pada kemanusiaan sudah berakhir,” katanya. “Saya sarankan Anda pelajari hasil pemungutan suara ini dengan cermat, dan resapi peringatan ini”. [my/al]