Amnesty International, Kamis (7/5), mengecam penguasa Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza karena menahan pengkritik dan lawan politiknya yang menyuarakan pendapat.
Badan pembela HAM berbasis di London itu mengatakan, lima orang telah ditangkap pada Maret dan April, termasuk aktivis perdamaian, karena mengadakan konferensi video dengan orang Israel dan seorang penulis yang mengecam penguasa di Gaza atas insiden kebakaran pasar yang mematikan.
Amnesty International menyebut penahanan itu sebuah “pola penangkapan yang semena-mena” terhadap warga Palestina yang hendak mengungkapkan pendapat mereka.
“Penguasa baik di Tepi Barat maupun Jalur Gaza telah melanggar hak kebebasan untuk mengungkapkan pendapat dengan menahan orang-orang secara semena-mena karena berbagi pandangan mereka secara damai lewat media sosial. Hal ini harus dihentikan,” kata Saleh Higazi, deputi direktur Amnesty International untuk Timur Tengah.
Amnesty mengecam Penguasa Palestina di Tepi Barat dan kelompok militan Islamis Hamas yang menguasai Gaza, serta menyerukan agar mereka yang ditangkap itu segera dibebaskan.
Penangkapan berlangsung saat keadaan darurat diberlakukan di kawasan Palestina akibat wabah virus corona. Amnesty menambahkan penahanan diri mereka selama pandemi menyebabkan orang-orang ini berada dalam situasi yang “semakin berisiko.” [jm/pp]