Perjalanan menuju Amerika sangat berbahaya dan menakutkan bagi setiap migran, terlebih lagi bagi anak-anak. Alih-alih risiko itu, sepanjang tahun 2024 ini ada lebih dari 110.000 anak migran di bawah umur yang bepergian tanpa pendamping, tanpa orang tua atau wali yang bertanggung jawab, telah ditangkap oleh agen Patroli Perbatasan AS karena menyeberangi perbatasan selatan secara ilegal.
Juru bicara Patroli Perbatasan Christina Smallwood mengatakan setelah ditemukan, anak-anak itu diberi perawatan dasar.
“Agen-agen perbatasan akan memastikan anak-anak di bawah umur itu berada dalam keadaan sehat dan mendapatkan perawatan medis jika mereka membutuhkannya. Setelah itu, mereka dibawa ke pusat pemrosesan,” jelasnya.
Lebih dari separuh anak-anak tanpa pendamping yang ditangkap pada tahun ini ditemukan di Texas Selatan yaitu sebanyak 60.040 anak, di Arizona dengan 31.114 anak, dan disusul oleh California dengan 11.055 anak.
“Ironisnya di bagian Lembah Rio Grande ini kami melihat begitu tingginya prosentase anak-anak tanpa pendamping,” tambah Christina.
Meskipun ada penurunan jumlah anak-anak tanpa pendamping yang tertangkap di perbatasan, isu ini masih menjadi masalah yang mendesak.
BACA JUGA: Sidang Kasus Penyelundupan Manusia di Minnesota, Dua Tersangka Mengaku Tak BersalahBahaya Mengintai
Direktur di tempat penampungan “Senda de Vida,” Hector Silva, khawatir akan bahaya yang dihadapi anak-anak di bawah umur. “Saya memahami ada begitu banyak situasi dan keadaan (yang membuat mereka membiarkan anak-anak menyebrang perbatasan sendiri). Tapi tolong jangan abaikan anak Anda. Jangan pernah tinggalkan putri putri Anda,” kata Silva.
Alih-alih permohonan yang disampaikannya itu, Silva memperingatkan agar tidak terburu-buru menjustifikasi penyebab tingginya jumlah anak tanpa pendamping yang menyebrangi perbatasan AS. (Karena) meskipun ada orang tua yang sudah berada di AS dan mungkin meminta anaknya datang supaya dapat bersatu dengan mereka sebagai keluarga, ada sejumlah orang tua lain memulai perjalanan mereka bersama-sama tetapi kemudian terpisah karena situasi tak terduga di Meksiko.
“Bayangkan jika ada satu keluarga migran diculik, tidak memiliki uang sepeser pun, kehilangan segala-galanya, lalu memutuskan tinggal di dekat perbatasan,” tambahnya.
Dalam situasi seperti ini, orang tua mungkin perlu menemukan cara bagi anak-anak mereka untuk melintasi perbatasan sendirian, meskipun berisiko menghadapi bahaya. Badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan CBP mengatakan risikonya sangat besar.
Agen-agen CBP di perbatasan pada akhir Oktober lalu menyelamatkan empat anak-anak yang ditinggalkan oleh seorang penyelundup di atas rakit yang menelusuri Sungai Rio Grande.
“Jangan ambil risiko. Mendaftarlah secara legal lewat Aplikasi CBP One untuk memasukai AS,” ujar Christina.
Namun demikian tidak semua migran memenuhi syarat untuk memasuki AS secara legal.
Aksi kekerasan, kemiskinan dan terbatasnya kesempatan di tanah air mereka, membuat banyak migran bersedia mengambil risiko apapun untuk mengejar masa depan yang lebih baik. [em/jm]