Para ekonom di AS mengingatkan bahwa dampak ekonomi dari super badai Sandy lebih besar dari yang diperkirakan.
WASHINGTON —
Para ekonom di Amerika Serikat mengingatkan bahwa berdasarkan data yang ada, upaya pemulihan terkait dampak super badai Sandy bisa lebih besar dari perkiraan.
Data mengenai penjualan ritel, produksi industri dan aplikasi untuk bantuan bagi pengangguran membuat para analis khawatir mereka telah meremehkan kerusakan akibat badai tersebut.
“Kita masih belum punya angka yang cukup. Tapi jika dilihat dari klaim-klaim untuk mereka yang tidak bekerja dan produksi industri, terlihat bahwa dampak badai tersebut pada aktivitas ekonomi lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya,” ujar Millan Mulraine, ahli strategi ekonomi makro senior di perusahaan TD Securities di New York.
Untuk saat ini, para ekonom memperkirakan badai Sandy berdampak pada penurunan antara 0.2 persen dan 0,5 persen untuk produk domestik bruto kuartal keempat, namun risiko yang lebih besar muncul terutama dari laporan produksi industri yang rendah.
Distorsi data karena badai yang menghantam pesisir timur pada Oktober lalu membuat para analis sulit memperkirakan dampak ekonomi.
Badai tersebut membuat jumlah aplikasi klaim baru untuk bantuan pengangguran bulan ini menjadi paling tinggi sejak Topan Katrina pada 2005. Hal ini juga mempengaruhi pembelian kendaraan, salah satu ukuran kunci aktivitas ekonomi.
Gubernur New York Andrew Cuomo memperkirakan badai Sandy menyebabkan kerusakan dan kerugian ekonomi sebesar US$50 miliar. Negara bagian tetangga New Jersey mengalami kerusakan yang lebih parah.
Para ekonom di BNP Paribas di New York memperkirakan kerusakan mencapai $75 miliar sampai $100 miliar untuk seluruh pesisir timur. (Reuters/Lucia Mutikani)
Data mengenai penjualan ritel, produksi industri dan aplikasi untuk bantuan bagi pengangguran membuat para analis khawatir mereka telah meremehkan kerusakan akibat badai tersebut.
“Kita masih belum punya angka yang cukup. Tapi jika dilihat dari klaim-klaim untuk mereka yang tidak bekerja dan produksi industri, terlihat bahwa dampak badai tersebut pada aktivitas ekonomi lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya,” ujar Millan Mulraine, ahli strategi ekonomi makro senior di perusahaan TD Securities di New York.
Untuk saat ini, para ekonom memperkirakan badai Sandy berdampak pada penurunan antara 0.2 persen dan 0,5 persen untuk produk domestik bruto kuartal keempat, namun risiko yang lebih besar muncul terutama dari laporan produksi industri yang rendah.
Distorsi data karena badai yang menghantam pesisir timur pada Oktober lalu membuat para analis sulit memperkirakan dampak ekonomi.
Badai tersebut membuat jumlah aplikasi klaim baru untuk bantuan pengangguran bulan ini menjadi paling tinggi sejak Topan Katrina pada 2005. Hal ini juga mempengaruhi pembelian kendaraan, salah satu ukuran kunci aktivitas ekonomi.
Gubernur New York Andrew Cuomo memperkirakan badai Sandy menyebabkan kerusakan dan kerugian ekonomi sebesar US$50 miliar. Negara bagian tetangga New Jersey mengalami kerusakan yang lebih parah.
Para ekonom di BNP Paribas di New York memperkirakan kerusakan mencapai $75 miliar sampai $100 miliar untuk seluruh pesisir timur. (Reuters/Lucia Mutikani)