Gedung Putih pada hari Jumat (12/2) mengatakan telah men-skors untuk sementara waktu seorang pejabat urusan pers setelah ia dilaporkan mengancam seorang wartawan yang sedang membuat laporan tentang hubungan asmaranya dengan wartawan lain.
Vanity Fair, Jumat (12/2), melaporkan wakil juru bicara Gedung Putih TJ Ducklo telah menyampaikan ancaman, termasuk mengatakan “saya akan menghancurkan Anda” pada seorang koresponden Politico yang sedang menulis laporan tentang hubungan Ducklo dengan seorang wartawan Axios, Alexi McCammond baru-baru ini.
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki menulis di Twitter bahwa Ducklo telah di-skors selama satu minggu tanpa gaji dan tidak akan bekerja dengan wartawan Politico lagi.
Lebih jauh Psaki mengatakan Ducklo sudah meminta maaf pada wartawan Politico, Tara Palmeri, “yang telah melakukan pembicaraan panas tentang kehidupan pribadinya.. Ia adalah orang pertama yang mengakui bahwa ini bukan standar perilaku yang ditetapkan oleh Presiden.”
Ducklo, McCammond dan Palmeri tidak menanggapi email untuk meminta komentar mereka. Seorang juru bicara Axios mengatakan McCammond mengungkapkan hubungannya itu dengan editornya pada November lalu dan ia dipindahkan dari tugas meliput di Gedung Putih.
Sanksi itu diberikan setelah Presiden Joe Biden, yang menjabat mulai 20 Januari lalu, bertekad akan bersikap keras jika ada anggota pemerintahannya yang melakukan tindakan tidak sopan.
“Jika Anda bekerja dengan saya dan saya dengar Anda memperlakukan mitra lainnya dengan tidak sopan, merendahkan orang lain, saya berjanji akan memecat Anda saat itu juga, tidak ada kata jika, atau tetapi,” tegas Biden pada pejabat-pejabat politiknya dalam upacara pelantikan virtual. “Setiap orang berhak diperlakukan dengan hormat dan bermartabat,” tambahnya.
Dalam keterangan pers pada hari Jumat (12/2), Psaki mengatakan Biden tidak terlibat dalam keputusan untuk men-skors Ducklo dan menekankan bahwa Gedung Putih menyelesaikan masalah ini secara serius. Tindakan Ducklo “sangat tidak dapat diterima dan ia tahu itu,” ujar Psaki. “Kami telah bicara dengannya. Hal ini tidak akan pernah terjadi lagi.” [em/pp]