Anggaran Universitas Dipangkas, Ratusan Ribu Mahasiswa Argentina Turun ke Jalan 

Sejumlah mahasiswa turun ke jalan di Buenos Aires, Argentina, pada 2 Oktober 2024, untuk memprotes rencana Presiden Javier Milei memveto undang-undang yang menjamin pendanaan bagi universitas di negara tersebut. (Foto: Reuters/Pedro Lazaro)

Ratusan ribu mahasiswa dan kelompok oposisi pemerintahan ultraliberal Presiden Argentina Javier Milei turun ke jalan-jalan di sejumlah kota besar negara itu pada Rabu (2/10) untuk memprotes pemotongan anggaran universitas negeri secara besar-besaran.

Unjuk rasa itu dilakukan sebagai tanggapan atas ancaman pemerintahan Milei untuk memveto undang-undang yang disahkan Kongres Argentina beberapa minggu yang lalu, yang mengamankan anggaran universitas di tengah krisis ekonomi dengan tingkat inflasi tahunan mencapai 236,7%.

Pada bulan April, demonstrasi massal serupa memaksa Milei membatalkan pemangkasan anggaran universitas. Akan tetapi, otoritas dari universitas-universitas yang sangat dihormati dan sebagian besar gratis di negara itu mengklaim bahwa pemerintah gagal menindaklanjuti perbaikan yang dijanjikan.

BACA JUGA: Ilmuwan di Argentina Temukan Bukti Tertua Keberadaan Manusia di Amerika Selatan

Universitas Buenos Aires (UBA), salah satu dari 100 universitas teratas di dunia menurut peringkat QS, telah terkena dampak buruk dari pemangkasan anggaran tersebut. UBA menawarkan 110 program sarjana, mengelola enam sekolah menengah dan lima rumah sakit umum. Pemotongan anggaran itu telah menghambat fungsi semua institusi tersebut sejak Milei mulai menjabat pada bulan Desember.

Rencana ekonomi berbasis keseimbangan fiskal Milei telah menuai kritik dari pihak oposisi yang berpendapat bahwa penyesuaian tersebut tidak hati-hati maupun adil, dan secara tidak proporsional berdampak pada lapisan masyarakat dan sektor yang paling rentan, seperti kesehatan dan pendidikan.

Pemerintah Argentina telah berulang kali mengklaim tahun ini bahwa universitas negeri adalah pusat indoktrinasi “sosialis,” yang menjadi landasan pemotongan anggaran.

Menurut UBA, yang menjadi almamater bagi lima peraih Hadiah Nobel, daya beli staf universitas dan pegawai nonpengajar mereka turun sekitar 40% sejak Desember. [rd/uh]