Pada hari Senin 4 Maret, di pengadilan federal, Anggota Garda Nasional Udara Massachusetts, Jack Teixeira, mengaku bersalah atas tuduhan membocorkan dokumen militer yang sangat rahasia mengenai konflik Rusia di Ukraina serta informasi rahasia keamanan nasional lainnya.
Hampir setahun setelah ditangkap karena kebocoran keamanan nasional yang signifikan, Teixeira mengaku bersalah atas enam tuduhan yang sengaja menyimpan dan mengirimkan informasi pertahanan nasional berdasarkan Undang-Undang Spionase.
Pelanggaran yang mengejutkan tersebut telah menimbulkan kekhawatiran terhadap kemampuan Amerika dalam menjaga rahasia yang paling dijaga ketat, serta memaksa pemerintahan Biden untuk berjuang keras dalam membatasi dampak diplomatik dan militer yang timbul akibatnya. Kebocoran tersebut menimbulkan rasa malu bagi Pentagon, yang telah memperketat pengawasan untuk menjaga kerahasiaan informasi dan mengambil tindakan disipliner terhadap anggota yang disinyalir tidak mengambil langkah yang diperlukan terkait perilaku mencurigakan Teixeira.
Teixeira, yang berusia 22 tahun, mengaku mengumpulkan rahasia militer secara ilegal dan membaginya dengan pengguna lain di Discord, platform media sosial yang populer di kalangan pemain game online. Berdasarkan perjanjian pembelaan, jaksa berencana menuntut hukuman hampir 17 tahun penjara bagi Teixeira.
Teixeira, yang merupakan bagian dari Sayap Intelijen ke-102 di Pangkalan Garda Nasional Udara Otis di Massachusetts, bekerja sebagai spesialis sistem transportasi siber, yang pada dasarnya adalah spesialis teknologi informasi yang bertanggung jawab atas jaringan komunikasi militer.
Sketsa sidang terhadap Anggota Garda Nasional Udara Massachusetts, Jack Teixeira, di pengadilan Boston (foto: dok).
Pihak berwenang menyatakan bahwa Teixeira pertama-tama menyalin dokumen rahasia yang diaksesnya dan kemudian mulai membagikan foto file yang memiliki label SECRET dan TOP SECRET. Kebocoran ini mengungkapkan penilaian rahasia tentang konflik Rusia di Ukraina, kapabilitas dan kepentingan geopolitik negara lain, serta isu-isu keamanan nasional lainnya.
Seorang pejabat Angkatan Udara menyatakan bahwa Teixeira tetap berada di Garda Nasional Udara dengan status tidak dibayar/tidak aktif.
Teixeira telah berada di balik jeruji besi sejak penangkapannya pada bulan April. Hakim menolak permintaan pembebasannya dari penjara tahun lalu setelah jaksa mengungkapkan bahwa dia memiliki sejarah retorika kekerasan dan memperingatkan bahwa musuh AS yang mungkin tertarik untuk mendapatkan informasi dari Teixeira dapat memfasilitasi pelariannya.
Tim Jaksa tidak banyak bicara mengenai motifnya. Namun anggota kelompok Discord menggambarkan Teixeira sebagai seseorang yang hanya ingin pamer, tidak ada motif apapun untuk memberikan informasi kepada publik tentang operasi militer AS atau untuk mempengaruhi kebijakan Amerika.
BACA JUGA: Tersangka Pembocor Dokumen Pentagon Mengaku Tidak Bersalah atas Tuduhan FederalMenurut jaksa, Teixeira terus melakukan pelanggaran terhadap kerahasiaan pemerintah, bahkan setelah diberi peringatan oleh atasan atas kesalahan penanganan dan perlakuan yang tidak pantas terhadap informasi rahasia. Sebagai contoh, Teixeira terlihat mencatat informasi intelijen dan menyimpannya di dalam saku.
Inspektur jenderal Angkatan Udara menemukan bahwa para anggota sengaja tidak melaporkan rincian lengkap pencarian intelijen tidak sah yang dilakukan Teixeira karena mereka mengira pejabat keamanan mungkin akan bereaksi berlebihan. Sebagai contoh, ketika Teixeira ditanya mengenai catatan tersebut, tidak ada tindak lanjut untuk memastikan bahwa catatan tersebut telah dirusak dan tidak ada tindak lanjut apakah kejadian tersebut dilaporkan kepada petugas keamanan.
Pejabat keamanan yang berwenang baru saja diberitahu tentang insiden yang terjadi pada bulan Januari 2023. Namun, mereka tidak diberikan arahan mengenai keseluruhan cakupan pelanggaran yang terjadi. [mm/lt]