Anggota parlemen AS sedang mempertimbangkan kemungkinan tanggapan terhadap militan Negara Islam ISIS yang telah merebut daerah yang luas di Irak utara dan Suriah timur.
Pekan lalu, Presiden Barack Obama mengumumkan operasi yang diperluas menggunakan serangan udara untuk membantu pasukan Irak dan otorisasinya untuk melakukan serangan udara juga di Suriah.
Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel akan memberi kesaksian tentang ancaman militan ISIS hari Selasa (16/9) di hadapan Komite Angkatan Bersenjata Senat bersama dengan Jenderal Martin Dempsey, ketua gabungan kepala staff angkatan bersenjata AS.
Obama telah mengatakan ia tidak memerlukan persetujuan kongres untuk memerintahkan serangan udara, tetapi ia telah meminta anggota parlemen untuk menyetujui program untuk melatih pemberontak Suriah yang berjuang melawan baik militan Negara Islam dan pasukan pemerintah Suriah dalam perang saudara di negara itu.
Dewan Perwakilan Rakyat AS akan membahas rancangan undang-undang itu hari Selasa (16/9) yang akan mengharuskan Pentagon memberikan pemberitahuan 15 hari sebelum pelatihan berlangsung dan pemberitahuan rutin setelah itu. Mereka mungkin akan melakukan pemungutan suara sedini hari Rabu. RUU ini juga akan memerlukan persetujuan Senat.
Pesawat tempur AS melakukan pemboman diperluas yang pertama di Irak hari Senin (15/9), ketika mereka menyerang sasaran di sebelah barat daya ibukota Irak, Baghdad, serta daerah dekat Gunung Sinjar di Irak utara.
Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel akan memberi kesaksian tentang ancaman militan ISIS di hadapan Komite Angkatan Bersenjata Senat Amerika, hari Selasa (16/9).