Seorang demonstran anti-pemerintah menikam legislator Hong Kong yang pro-Beijing sewaktu berkampanye, Rabu (6/11) kekerasan terbaru yang mewarnai aksi protes yang menuntut reformasi politik di wilayah semi-otonom China itu.
Junius Ho, yang menjadi korban dalam serangan itu, merupakan seorang tokoh yang dibenci para demonstran karena ia dituding mendalangi aksi kekerasan terhadap para demonstran. Setelah mendapat perawatan medis, Ho mengatakan kepada wartawan, serangan pisau itu tidak membahayakan jiwanya namun meninggalkan bekas luka sedalam dua sentimeter.
Pemerintah mengutuk serangan itu dan mengatakan polisi telah menangkap tersangka penyerang. Menurut keterangan rumah sakit yang merawat Ho, legislator itu bersama dua asistennya dan penyerang tersebut terluka.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan, pria menyerahkan sebuah rangakian bunga ke Ho dan meminta izin berfoto dengannya. Namun, yang dikeluarkan pria itu dari tasnya ternyata bukan kamera melainkan pisau. Penyerang tersebut menikam dada Ho namun berhasil dilumpuhkan Ho dan beberapa orang lainnya.
Ho telah menjadi target para demonstran anti-pemerintah sejak 21 Juli lalu, sewaktu sejumlah pria bertopeng yang mengenakan kaos putih menyerang para demonstran dan para penumpang kereta bawah tanah di sebuah stasiun di Yuen Long, dan melukai 45 orang.
Ho sendiri membantah ia memiliki hubungan dengan kelompok pria bertopeng itu, atau organisasi kejahatan lainnya, yang melakukan serangan terhadap para demonstran. Namun gosip yang beredar di media sosial menyebutkan, Ho terlihat berjabat tangan dengan sejumlah penyerang setelah mereka melakukan aksi mereka. [ab/uh]