Anggota parlemen di Jerman dengan suara mayoritas hari Jumat (8/7) menyetujui keanggotaan Finlandia dan Swedia di NATO, sementara majelis rendah Polandia juga memajukan ratifikasi.
Pertemuan negara-negara anggota NATO di Madrid pekan lalu menandatangani protokol aksesi bagi kedua negara itu untuk bergabung dengan aliansi. Langkah itu sekarang harus diratifikasi oleh pemerintah semua negara anggota.
Setelah pemungutan suara di Berlin Jumat, Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengatakan kepada anggota parlemen bahwa suara mereka memperkuat kebebasan dan demokrasi – dan mengirim pesan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. “Dia bertaruh pada kelemahan kita,” katanya tentang pemimpin Rusia itu. “Sekarang dia mendapatkan yang sebaliknya.”
BACA JUGA: AS Berjanji Tingkatkan Jumlah Tentara di EropaSelama beberapa dekade, Swedia dan Finlandia, meskipun selalu bekerja sama dengan NATO, secara historis tetap netral. Namun serangan Rusia yang tidak beralasan terhadap Ukraina pada Februari lalu mendorong negara-negara tersebut untuk bergabung dengan NATO. Persetujuan publik untuk bergabung dengan aliansi itu menjadi semakin besar invasi.
Jerman bergabung dengan Kanada sebagai dua negara pertama yang sepenuhnya meratifikasi ekspansi NATO.
Sementara itu, majelis rendah parlemen Polandia, Sejm, pada hari Kamis menyetujui aksesi Swedia dan Finlandia dengan NATO, pemungutan suara yang juga diterima dengan tepuk tangan meriah.
RUU ratifikasi sekarang masuk ke majelis tinggi Senat, di mana juga diharapkan dapat dengan mudah disahkan sebelum persetujuan akhir diberikan oleh Presiden Andrzej Duda, yang mendukung aksesi tersebut. [lt/pp]