Seorang anggota parlemen Uganda yang disiksa petugas keamanan telah tiba di Amerika untuk menjalani perawatan medis.
Bintang yang kemudian menjadi anggota parlemen dari kelompok oposisi Uganda, Robert Kyagulanyi – yang juga dikenal sebagai Bobi Wine – mencuit di Twitter bahwa ia telah tiba di Amerika, tanpa merinci lokasinya. ‘’Tiba dengan selamat di Amerika dimana saya akan mendapat perawatan khusus pasca penyiksaan brutal tentara SFC. Kami berterima kasih pada dunia yang berpihak pada kami. Saya akan segera menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada saya sejak 13 Agustus lalu dan apa yang akan terjadi kemudian.’’ Cuitan itu diberi tagar #peoplepower.
Polisi Uganda Kamis malam (30/8) menangkap Kyagulanyi dan mitranya Francis Zaake di bandara Kampala ketika mereka berupaya meninggalkan negara itu. Polisi mengatakan dua tokoh oposisi, yang sedang menghadapi tuduhan pengkhianatan, melarikan diri dari negara itu.
Kedua tokoh itu mengatakan mereka disiksa dalam penangkapan sebelumnya, dan sebuah rumah sakit di Kampala telah merujuk mereka untuk mendapatkan perawatan medis di luar negeri. Kyagulanyi bertolak ke Amerika, sementara Zaake ke India.
Ketika mendekati bandara, keduanya diberitahu bahwa mereka tidak memiliki ijin untuk melakukan perjalanan dan akan dibawa ke rumah sakit pemerintah dengan ambulans. Penangkapan mereka memicu demonstrasi di Kampala hari Jum’at (31/8) dimana beberapa kali memaksa polisi menggunakan gas air mata dan senjata api.
Pengacara mereka, Asumani Basalirwa, mengatakan direktur penyelidikan kriminal Grace Akullo mengatakan kepadanya bahwa karena kedua anggota parlemen itu mengatakan telah disiksa maka tim dokter pemerintah perlu memeriksa mereka.
Dokter memeriksa Kyagulanyi, tetapi tidak memeriksa Zaake.
Kampanye yang dilakukan para pendukung kedua politisi oposisi di media internasional dan media sosial berhasil membantu membebaskan Kyagulanyi. Namun menurut Associated Press, Zaake masih berada di rumah sakit itu. [em]