Anggota Pasukan Pengawal Paus Mengundurkan Diri Karena Menolak Divaksin

Anggota pasuka Swiss Guards berdiri di pintu masuk Vatikan dalam foto yang diambil pada 4 Mei 2020 ini. (Foto: AP/Alessandra Tarantino)

Tiga anggota Vatican Swiss Guards, yang dikenal sebagai pasukan pengamanan yang bertugas melindungi Paus, memutuskan untuk mengundurkan diri karena menolak untuk menerima vaksin COVID-19, demikian dilaporkan oleh surat kabar asal Swiss Tribune de Geneva.

Surat kabar tersebut melaporkan pada Selasa (5/10) bahwa juru bicara dari pasukan pengamanan itu mengatakan ketiga anggota Swiss Guards tersebut memutuskan mengundurkan diri "secara sukarela" setelah aturan keuskupan baru mengenai tindakan berkaitan dengan penyebaran COVID-19 diberlakukan.

Juru bicara tersebut tidak menanggapi permintaan komentar oleh Reuters.

BACA JUGA: Paus Fransiskus Puji Aktivis Muda atas Upaya Penanganan Pemanasan Global

Sebagaimana diketahui bahwa sejak 1 Oktober lalu, kepemilikan atas sertifikat kesehatan diberlakukan sebagai salah satu syarat untuk masuk ke dalam area Vatikan.

Sertifikat yang disebut Green Pass itu pertama kali ditujukan untuk memperlancar perjalanan antara negara negara di Uni Eropa. Sertifikat tersebut memiliki beberapa keterangan selain menjadi bukti apakah seseorang telah menjalani vaksinasi COVID-19.

Sertifikat itu juga menunjukkan apakah sang pemilik terkonfirmasi terkena penyakit COVID-19 dan juga apakah orang itu baru saja sembuh dari COVID.

Pasukan Pengaman Paus yang dikenal dengan nama Swiss Guards berbaris di lapangan St. Damaso dalam upacara pengangkatan mereka di Vatikan pada 6 Mei 2021 (Foto: AP/Andrew Medichini)

Namun, bagi anggota pasukan pengaman Paus, yang sehari-hari bersama dengan polisi Vatikan melakukan kontak erat dengan sang Paus, mereka tidak hanya perlu menujukkan bukti negatif dari COVID-19 tapi juga harus mempunyai bukti telah divaksin secara penuh.

Hampir semua anggota pasukan pengaman Paus adalah pria lajang yang tinggal di barak di dalam area Vatikan. Para komandan dan anggota yang telah menikah tinggal dalam apartemen yang terpisah dari barak. Semua anggota pasukan pengamanan itu berkebangsaan Swiss.

Sebelumnya, empat dari anggota pasukan pengaman Paus dilaporkan terkonfirmasi positif COVID-19 pada Oktober tahun lalu. (rs/ah)