Salah satu penentang paling kuat AS terhadap rezim Castro bersaudara di Kuba, anggota Kongres Mario Diaz-Balart, telah mengecam keputusan AS yang menghadiri sebuah konferensi Ebola di Havana, pekan ini. AS tidak memiliki hubungan diplomatik dengan negara pulau berhaluan komunis itu.
Menurut kantor berita resmi Kuba, Granma, hampir 300 ahli dari 34 negara hadir untuk mengkoordinasikan sebuah strategi regional mengenai pencegahan dan pengawasan Ebola, yang telah menewaskan sekitar 5.000 orang di Afrika Barat.
Pertemuan itu disponsori oleh ALBA, blok regional sembilan negara yang dibentuk oleh saingan-saingan utama diplomatik AS di Hemesfer Barat, yaitu Kuba dan Venezuela. Negara peserta lainnya termasuk Kolombia, St. Lucia, Belize, Guyana, dan Jamaica.
Lebih dari sekitar 450 dokter dan perawat Kuba yang terlatih menangani penyakit Ebola, telah dikirim ke Afrika Barat.
Awal pekan ini, PBB melakukan pemungutan suara ke-23, menyeponsori sebuah resolusi agar diakhirinya embargo perdagangan AS terhadap Kuba. Kuba merebut perhatian internasional, termasuk komentar positif yang langka dari pejabat-pejabat pemerintah AS, karena upaya Ebola mereka