Selain melibatkan band dan penari, parade inaugurasi presiden AS juga melibatkan anjing-anjing pemandu yang telah membantu warga difabel.
THE PLAINS, VIRGINIA —
Setelah pengambilan sumpah jabatan Presiden Barack Obama Senin (21/1) ini secara publik, ribuan orang akan berbaris sepanjang 2,5 kilometer melewati pusat kota Washington untuk menikmati parade inaugurasi. Selain band dan grup penari, anjing-anjing juga akan ikut serta di dalamnya.
Caroline Elgin in The Plains, Virginia, mendapatkan anjing pemandunya Sajen ketika ia berumur 10 tahun. Elgin adalah penderita cerebral palsy (keterbelakangan mental), yang mempengaruhi kemampuan berbicara dan motoriknya, tapi tidak kecerdasannya. Sekarang berumur 19 tahun, ia mengatakan Sajen membuatnya bahagia.
Sajen mengerti lebih dari 60 macam perintah dan membantu Elgin mengambil barang dan memberikan padanya, melepas kaos kaki dan mengambil tali kekang. Ia juga dapat menutup pintu.
Ibu Elgin, Carina, mengatakan Sajen membuat anaknya lebih percaya diri.
“Sejak Caroline memiliki Sajen, kepribadiannya berkembang. Ia tadinya sangat pemalu. Namun sejak ia punya najing, ia dengan bangga duduk di sebelahnya dan lebih nyaman ada di lingkungan publik. Anjing itu benar-benar mengubah hidupnya, saya rasa,” ujarnya.
Caroline Elgin mengatakan orang-orang lebih nyaman mendekatinya jika Sajen ada di sebelahnya.
Di Middleburg, Virginia, Bobby Slater, 11, mengajar perintah-perintah dasar pada Shiloh, dengan harapan ia akan menjadi anjing pemandu untuk membantu orang-orang seperti Caroline. Anjing-anjing ini khusus dikembang biakkan dan dilatih oleh Canine Companions for Independence, atau CCI, sebuah kelompok nirlaba yang menyediakan anjing pemandu gratis untuk orang-orang yang memiliki disabilitas. Saat mereka berumur dua tahun, mereka dikirim untuk tinggal bersama sukarelawan pemelihara anak anjing, seperti Slater.
Ia membawa Shiloh ke sekolah untuk mengajari anjing betina itu kemampuan bersosialisasi.
“Saat saya memberitahunya untuk duduk, ia setengah duduk dan menunggu diberi hadiah. Tapi saya menyuruhnya terus duduk, dan ia akan duduk,” ujar Slater.
Teman sekelasnya, Sucie Jones, juga membantunya melatih Shiloh.
Jika anak-anak anjing CCI sudah berumur satu setengah tahun, mereka meninggalkan sukarelawan untuk pelatihan yang lebih lanjut di pusat-pusat regional organisasi tersebut. Hanya 40 persen yang lulus dan menjadi anjing pemandu. Sisanya seringkali diadopsi oleh pemelihara mereka.
Kakak perempuan Bobby Slater, Meg Ann, juga melatih anak-anak anjing CCI.
“Berat juga mengetahui kita akan melepas mereka. Namun saya senang karena mereka akan pergi dan mengubah hidup orang-orang dan membuat hidup mereka jauh lebih mudah,” ujarnya.
Adiknya dan Shiloh akan ada di parade inaugurasi. Pengalaman ini akan dibagi dengan Caroline Elgin dan Sajen, serta 135 orang dan 50 anjing lainnya.
Ia berharap ribuan orang yang menonton parade akan menghargai Canine Companions for Independence, dan barangkali memelihara anjing.
Caroline Elgin in The Plains, Virginia, mendapatkan anjing pemandunya Sajen ketika ia berumur 10 tahun. Elgin adalah penderita cerebral palsy (keterbelakangan mental), yang mempengaruhi kemampuan berbicara dan motoriknya, tapi tidak kecerdasannya. Sekarang berumur 19 tahun, ia mengatakan Sajen membuatnya bahagia.
Sajen mengerti lebih dari 60 macam perintah dan membantu Elgin mengambil barang dan memberikan padanya, melepas kaos kaki dan mengambil tali kekang. Ia juga dapat menutup pintu.
Ibu Elgin, Carina, mengatakan Sajen membuat anaknya lebih percaya diri.
“Sejak Caroline memiliki Sajen, kepribadiannya berkembang. Ia tadinya sangat pemalu. Namun sejak ia punya najing, ia dengan bangga duduk di sebelahnya dan lebih nyaman ada di lingkungan publik. Anjing itu benar-benar mengubah hidupnya, saya rasa,” ujarnya.
Caroline Elgin mengatakan orang-orang lebih nyaman mendekatinya jika Sajen ada di sebelahnya.
Di Middleburg, Virginia, Bobby Slater, 11, mengajar perintah-perintah dasar pada Shiloh, dengan harapan ia akan menjadi anjing pemandu untuk membantu orang-orang seperti Caroline. Anjing-anjing ini khusus dikembang biakkan dan dilatih oleh Canine Companions for Independence, atau CCI, sebuah kelompok nirlaba yang menyediakan anjing pemandu gratis untuk orang-orang yang memiliki disabilitas. Saat mereka berumur dua tahun, mereka dikirim untuk tinggal bersama sukarelawan pemelihara anak anjing, seperti Slater.
Ia membawa Shiloh ke sekolah untuk mengajari anjing betina itu kemampuan bersosialisasi.
“Saat saya memberitahunya untuk duduk, ia setengah duduk dan menunggu diberi hadiah. Tapi saya menyuruhnya terus duduk, dan ia akan duduk,” ujar Slater.
Teman sekelasnya, Sucie Jones, juga membantunya melatih Shiloh.
Jika anak-anak anjing CCI sudah berumur satu setengah tahun, mereka meninggalkan sukarelawan untuk pelatihan yang lebih lanjut di pusat-pusat regional organisasi tersebut. Hanya 40 persen yang lulus dan menjadi anjing pemandu. Sisanya seringkali diadopsi oleh pemelihara mereka.
Kakak perempuan Bobby Slater, Meg Ann, juga melatih anak-anak anjing CCI.
“Berat juga mengetahui kita akan melepas mereka. Namun saya senang karena mereka akan pergi dan mengubah hidup orang-orang dan membuat hidup mereka jauh lebih mudah,” ujarnya.
Adiknya dan Shiloh akan ada di parade inaugurasi. Pengalaman ini akan dibagi dengan Caroline Elgin dan Sajen, serta 135 orang dan 50 anjing lainnya.
Ia berharap ribuan orang yang menonton parade akan menghargai Canine Companions for Independence, dan barangkali memelihara anjing.