Pada 2 Maret, sebuah serangan pesawat nirawak yang dicurigai dilakukan Amerika di dalam wilayah Pakistan menewaskan dua militan Taliban di kawasan kesukuan, ini merupakan serangan pesawat nirawak pertama sejak Donald Trump menjadi presiden.
Serangan ini mengakhiri jeda selama 9 bulan dalam perang dengan pesawat nirawak di Pakistan. Hal ini meningkatkan dugaan bahwa pemerintahan Trump akan menggiatkan serangan yang disasarkan terhadap militan di daerah kesukuan Pakistan itu. Tetapi pemerintahan sedang terfokus pada upaya mengalahkan ISIS di Irak dan Suriah, hanya sedikit yang mengantisipasi perluasan besar dari kampanye pesawat nirawak di Pakistan.
Pakar menduga hanya eskalasi sedang-sedang saja meskipun serangan ditempat lainnya akan meningkat secara dramatis.
“Saya duga kampanye akan ditingkatkan pada saat tertentu, dan kemungkinan turun lagi setara dengan tingkat serangan pada masa pemerintahan Obama,” kata Bill Roggio, redaktur dari Long War Journal di Foundation for Defense of Democracies di Washington. [jm]