Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, telah mengonfirmasi bahwa insiden yang terjadi pada hari Minggu (27/10) di ibu kota Tel Aviv, di mana sebuah truk menabrak halte bus yang melukai puluhan orang, merupakan sebuah serangan yang disengaja.
Tiga puluh lima orang luka-luka dalam serangan, yang oleh polisi Israel digambarkan sebagai “insiden teror.”
Berbicara di tempat kejadian, Kepala Polisi Israel Daniel Levy, mengatakan penyerang tersebut adalah “penduduk negara Israel.”
Insiden pengemudi truk dengan sengaja menabrak halte bus itu terjadi dekat markas besar badan mata-mata Israel, Mossad, dan sebuah pangkalan militer.
Halte bus itu juga dekat dengan persimpangan jalan raya utama.
BACA JUGA: Paman Sandera Hamas: Kami Tak akan Pernah MenyerahSerangan yang menyebabkan beberapa orang terjebak di bawah kendaraan itu terjadi ketika warga Israel kembali bekerja setelah liburan selama seminggu.
Layanan penyelamatan Magen David Adom Israel mengatakan enam orang luka serius.
Di tempat kejadian, Ben-Gvir mengatakan ia memberikan “dukungan penuh kepada polisi dan warga yang telah menetralisir penyerang.”
Hamas dan kelompok militan Jihad Islam yang lebih kecil memuji insiden tersebut, namun tidak mengklaimnya.
Orang-orang Palestina telah melakukan sejumlah penikaman, penembakan dan serangan penabrakan mobil selama bertahun-tahun.
Ketegangan memuncak sejak pecahnya perang di Gaza yang menewaskan lebih dari 43.000 warga Palestina; dan serangan militer Israel secara teratur ke Tepi Barat yang didudukinya yang menewaskan ratusan orang. Kantor berita Associated Press melaporkan sebagian besar korban tampaknya adalah militan yang terbunuh dalam baku tembak dengan pasukan Israel, namun warga Palestina yang ikut serta dalam demonstrasi dan warga sipil juga telah terbunuh. [em/ka]