Tautan-tautan Akses

Paman Sandera Hamas: Kami Tak akan Pernah Menyerah


Keluarga para sandera yang disandera Hamas di Gaza mengadakan aksi protes hening untuk menandai satu tahun sejak serangan 7 Oktober oleh Hamas, di Tel Aviv, Israel, 7 Oktober 2024.
Keluarga para sandera yang disandera Hamas di Gaza mengadakan aksi protes hening untuk menandai satu tahun sejak serangan 7 Oktober oleh Hamas, di Tel Aviv, Israel, 7 Oktober 2024.

Berdiri di Tel Aviv Plaza yang kini sudah diganti namanya menjadi ‘Alun-Alun Para Sandera’, dengan poster dan kaos dihiasi gambar wajah keponakannya, Ricardo Grichener yang berusia 57 tahun, berjanji untuk “tidak pernah menyerah” memastikan pembebasan keponakannya, Omer Wenkert.

Omer, yang berusia 23 tahun, adalah salah satu dari para sandera yang ditangkap militan pimpinan Hamas dalam serangan mereka pada 7 OKtober di wilayah Israel. Menurut jumlah yang dihitung Israel, 1.200 orang tewas dan sekitar 250 diculik dalam peristiwa ini.

Kelalaian keamanan besar ini telah menjadi satu hari paling mematikan bagi Yahudi sejak peristiwa Holokos Nazi, menghancurkan rasa aman yang dimiliki banyak warga negara Israel, dan menjatuhkan rasa percaya mereka terhadap para pemimpinnya ke titik terendah yang baru.

Serangan Hamas itu dibalas dengan serangan Israel ke Gaza yang sebagian besar telah meratakan kantong padat penduduk itu, dan menewaskan hampir 42 ribu orang, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Seiring Israel menandai peringatan pertama serangan 7 Oktober itu, Grichener memaparkan kepada Reuters pada Senin, bagaimana Omer diculik ketika menghadiri Festival Musik Nova, di mana para militant menewaskan 364 orang dan menculik 44 pengunjung serta staf.

Keluarga mengidentifikasinya dalam sebuah video yang dipublikasikan di media sosial pada hari di mana dia terlihat memakai pakaian dalamnya, diikat di belakang sebuah truk pikap putih dan dipukuli oleh para militan yang mengarahkan kendaraan itu menuju Gaza.

“Dari sanalah kami mengetahui bahwa dia diculik dalam keadaan hidup,” kata Grichener.

Ketika Hamas membebaskan sejumlah sandera pada November 2023, keluarga Omer diberitahu oleh salah satu sandera yang bebas itu, bahwa Omer masih hidup.

“Sekarang, kami benar-benar tidak tahu apapun terkait Omer,” kata dia lagi.

Insiyur mesin dan pekerja konstruksi ini juga mengatakan bahwa kepokannya menderita colitis, kondisi autoimun yang membutuhkan pengobatan.

“Jadi, kami sangat khawatir, tetapi kami tidak pernah kehilangan rasa percaya. Kami tidak pernah menyerah, dan Omer akan kembali dalam keadaan hidup,” ujarnya.

Grichener mengatakan bahwa keluarga mereka mengejar “setiap saluran yang mungkin” untuk menekan pemerintah mencapai kesepakatan, untuk mengembalikan para sandera yang masih ditahan oleh Hamas. Mulai dari menghadiri aksi demo mingguan, hingga bertemu PM Benjamin Netanyahu dan Presiden Herzog, dan membawa perjuangan mereka ke Amerika Serikat serta Eropa.

Dia menggambarkan kepada Reuters, bagaimana ibu keponakannya itu, Neva, telah mempersiapkan koper dengan parfum kesukaan dan baju-bajunya, ketika Omer nantinya kembali.

Dan ketika bertemu dengan Omer kembali, dia akan mengatakan bahwa dia selalu tahu, bahwa Omer akan selamat.

“Kami rasakan itu di pikiran kmai, di hati kami. Dan kami akan memeluk dia, memberikan apapun yang dia butuhkan untuk kembali ke masyarakat, menjadi logis, dan bahwa dia akan berkembang kembali,” tambahnya. [ns/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG