Situasi sudah cukup sulit bagi pendukung muda Presiden Donald Trump yang mengatakan pandangan politik mereka membuat kencan menjadi tantangan. Sekarang, aplikasi baru yang dirancang khusus bagi mereka diretas pada hari peluncurannya. Akibat peretasan itu, data pribadi lebih dari 1.600 pengguna terekspos.
"Pendukung Trump menghadapi permusuhan ekstrem ke mana saja mereka pergi, baik di restoran atau di aplikasi kencan online," kata Emily Moreno, CEO Donald Daters dan mantan asisten Senator dari Partai Republik Marco Rubio dari Florida.
Donald Daters adalah salah satu dari banyak aplikasi baru yang dirancang bagi orang-orang yang mencari pasangan dengan pandangan politik yang sama, khususnya, mereka yang mendukung Trump. Paket berlangganan bulanan Donald Daters mulai dari $ 29,99. Biaya langganan tahunan ditawarkan $119,88. Fungsi aplikasi akan terbatas tanpa berlangganan.
Moreno memulai aplikasi itu "untuk memberikan solusi bagi begitu banyak pendukung Trump muda yang menceritakan pengalaman kencan mereka yang tidak menyenangkan. Bagi kebanyakan anak-anak muda itu, sikap intoleran pihak liberal membuat pertemuan dan kencan hampir mustahil," demikian menurut situs web aplikasi tersebut.
"Dukungan bagi presiden telah menjadi penghambat, bukannya pelancar suasana ," tulisnya.
Sebuah survei Tinder yang dirilis 2017 memperkuat sentimen itu. Sebanyak 71 persen dari pengguna situs kencan online menganggap politik yang berbeda menjadi penghalang, sedangkan 23 persen pengguna menyebutkannya sebagai penghambat No. 1 mereka.
Pendukung Trump mendapat sambutan dingin dari aplikasi kencan lainnya seperti Tinder dan OKCupid.
Februari lalu, OKCupid menguji ide ini dengan menambahkan pertanyaan Trump ke salah satu survei kecocokan mereka. Survei itu mendapati 74 persen responden menjawab "Jelas tidak" untuk pertanyaan "Trump?"
Komentar di media sosial bahkan lebih negatif lagi. Sebagian besar pengguna yang berkomentar mengenai "Make America Date Again," seperti kata slogan aplikasi itu , bernada sinis.[my]