Perusahaan-perusahaan kuat asing maupun domestik kini berinvestasi besar-besaran untuk aplikasi panggilan taksi di China, meskipun legalitas layanan demikian masih menjadi topik perdebatan sengit.
Didi ChuXing, aplikasi telepon untuk panggilan taksi di China, mendapat investor baru, China Life Insurance, yang menyuntikkan 600 juta dolar atau hampir delapan triliun Rupiah. Tahun lalu perusahaan asuransi yang sama berinvestasi untuk saingan Didi, yakni Uber.
James Roy, salah seorang pemimpin Market Research Group, sebuah kelompok riset pemasaran di China mengatakan panggilan taksi dengan aplikasi ponsel telah menjadi bentuk transportasi yang sangat populer dalam waktu yang sangat singkat.
Selama ini ada masalah tentang legalitasnya, tetapi menurutnya sudah ada isyarat dari beberapa pemerintahan kota untuk menyiapkan aturan yang memungkinkan layanan panggilan tumpangan berbasis aplikasi bisa berfungsi secara legal.
Didi ChuXing dan beberapa aplikasi lainnya telah tumbuh dengan cepat. Didi memiliki 300 juta pengguna layanan taksi, sopir dan bus di China. Perusahaan itu menjalin kerjasama dengan 15 juta pemilik mobil, dan menyediakan 14 juta tumpangan per hari. [lt]