Apple Inc meminta maaf kepada para konsumen di China dan berjanji memperbaiki layanan purna jual dan periode garansi yang dikecam terlalu singkat.
BEIJING/SAN FRANCISCO —
Kepala Eksekutif Apple Inc, Tim Cook, meminta maaf pada para konsumen di China Senin (1/4) dan mengubah kebijakan garansi iPhone di pasar perusahaan terbesar nomor dua itu setelah lebih dari dua minggu dikecam media pemerintah karena layanan purna jualnya.
Mulai dari stasiun China Central Television sampai surat kabar People's Daily, media-media milik pemerintah mengecam perusahaan teknologi terbesar dunia itu karena “arogan,” dan mereka memprotes antara lain garansi satu tahun yang jauh lebih singkat dibandingkan pasar-pasar lain.
Apple, yang awalnya mengabaikan kritikan tersebut, pada Senin berjanji mengubah praktik-praktik konsumennya. Cook sebelumnya mengatakan bahwa pasar kedua terbesar di dunia itu merupakan pasar penting bagi produsen iPad tersebut.
“Kami sadar bahwa akibat komunikasi eksternal yang tidak memadai, beberapa pihak menganggap perilaku Apple arogan, tidak perhatian atau acuh tak acuh terhadap masukan dari konsumen,” ujar Cook dalam surat yang ditulis dalam bahasa China dalam laman lokal perusahaan.
“Kami meminta maaf karena telah menyebabkan konsumen was-was atau salah paham.”
Permintaan maaf Cook, tidak biasa namun tidak selangka pendahulunya Steve Jobs, menyoroti pentingnya pasar China untuk Apple.
Pendapatan dari China, termasuk Taiwan dan Hong Kong, mencapai US$7,3 miliar pada kuartal pertama, atau naik 60 persen dari setahun yang lalu.
Apple bukan merek Barat pertama yang dikecam media lokal karena kesalahannya, atau yang pertama yang mengubah kebijakannya.
Pada 2012, CCTV menangkap McDonald's Corp dan Carrefour SA melakukan pelanggaran keamanan makanan minor. Merek-merek asing terkenal lainnya seperti Wal-Mart Stores dan Gucci juga diserang karena berbagai isu menyangkut produk dan tenaga kerja.
Baru-baru ini, perusahaan induk KFC, Yum Inc, kedapatan membeli ayam-ayam dari pemasok yang mengandung obat dan hormon yang berlebihan.
Menurut Robert Atkinson, presiden dari Yayasan Teknologi Informasi dan Informasi, mengatakan Apple menjadi sasaran barangkali sebagai bagian kebijakan China untuk memihak perusahaan lokal.
“Ini kelihatannya sebagai strategi pemerintah China untuk mengkritik dan membedakan perlakuan perusahaan asing di China,” ujarnya.
Dan ini terjadi bersamaan dengan tindakan pemerintah AS yang menyebut China melakukan “praktik-praktik ekonomi dan perdagangan yang mengerikan, termasuk serangan dunia maya,” ujarnya.
Kritikan terhadap Apple mulai pada 15 Maret dengan penyiaran acara tahunan di CCTV mengenai keamanan dan hak konsumen, yang menjadi ritual tahunan yang menargetkan perusahaan asing, bersamaan dengan perusahaan-perusahaan konsumen China.
Program tersebut menyerang Apple karena pelayanan purna jualnya, termasuk kegagalan Apple untuk menawarkan penggantian iPhone dengan garansi satu tahun dalam kasus perbaikan besar.
Sekarang, Apple akan menawarkan penggantian penuh iPhone 4 dan 4S sebagai pengganti perbaikan besar, dan menambah garansi satu tahun dimulai dari tanggal penggantian. (Reuters/Terril Yue Jones dan Poornima Gupta)
Mulai dari stasiun China Central Television sampai surat kabar People's Daily, media-media milik pemerintah mengecam perusahaan teknologi terbesar dunia itu karena “arogan,” dan mereka memprotes antara lain garansi satu tahun yang jauh lebih singkat dibandingkan pasar-pasar lain.
Apple, yang awalnya mengabaikan kritikan tersebut, pada Senin berjanji mengubah praktik-praktik konsumennya. Cook sebelumnya mengatakan bahwa pasar kedua terbesar di dunia itu merupakan pasar penting bagi produsen iPad tersebut.
“Kami sadar bahwa akibat komunikasi eksternal yang tidak memadai, beberapa pihak menganggap perilaku Apple arogan, tidak perhatian atau acuh tak acuh terhadap masukan dari konsumen,” ujar Cook dalam surat yang ditulis dalam bahasa China dalam laman lokal perusahaan.
“Kami meminta maaf karena telah menyebabkan konsumen was-was atau salah paham.”
Permintaan maaf Cook, tidak biasa namun tidak selangka pendahulunya Steve Jobs, menyoroti pentingnya pasar China untuk Apple.
Pendapatan dari China, termasuk Taiwan dan Hong Kong, mencapai US$7,3 miliar pada kuartal pertama, atau naik 60 persen dari setahun yang lalu.
Apple bukan merek Barat pertama yang dikecam media lokal karena kesalahannya, atau yang pertama yang mengubah kebijakannya.
Pada 2012, CCTV menangkap McDonald's Corp dan Carrefour SA melakukan pelanggaran keamanan makanan minor. Merek-merek asing terkenal lainnya seperti Wal-Mart Stores dan Gucci juga diserang karena berbagai isu menyangkut produk dan tenaga kerja.
Baru-baru ini, perusahaan induk KFC, Yum Inc, kedapatan membeli ayam-ayam dari pemasok yang mengandung obat dan hormon yang berlebihan.
Menurut Robert Atkinson, presiden dari Yayasan Teknologi Informasi dan Informasi, mengatakan Apple menjadi sasaran barangkali sebagai bagian kebijakan China untuk memihak perusahaan lokal.
“Ini kelihatannya sebagai strategi pemerintah China untuk mengkritik dan membedakan perlakuan perusahaan asing di China,” ujarnya.
Dan ini terjadi bersamaan dengan tindakan pemerintah AS yang menyebut China melakukan “praktik-praktik ekonomi dan perdagangan yang mengerikan, termasuk serangan dunia maya,” ujarnya.
Kritikan terhadap Apple mulai pada 15 Maret dengan penyiaran acara tahunan di CCTV mengenai keamanan dan hak konsumen, yang menjadi ritual tahunan yang menargetkan perusahaan asing, bersamaan dengan perusahaan-perusahaan konsumen China.
Program tersebut menyerang Apple karena pelayanan purna jualnya, termasuk kegagalan Apple untuk menawarkan penggantian iPhone dengan garansi satu tahun dalam kasus perbaikan besar.
Sekarang, Apple akan menawarkan penggantian penuh iPhone 4 dan 4S sebagai pengganti perbaikan besar, dan menambah garansi satu tahun dimulai dari tanggal penggantian. (Reuters/Terril Yue Jones dan Poornima Gupta)