Pemimpin tertinggi Vatikan pada masa perang, Paus Pius XII, diperkirakan mengetahui rincian upaya Nazi untuk memusnahkan orang-orang Yahudi dalam Holocaust sejak tahun 1942. Dugaan tersebut muncul dari sepucuk surat yang ditemukan di arsip Vatikan yang bertentangan dengan posisi resmi Gereja Katolik pada saat itu bahwa informasi yang mereka miliki tidak jelas dan belum terverifikasi.
Surat berwarna kuning yang diketik itu, direproduksi oleh surat kabar Italia Corriere della Sera pada Minggu (17/9). Keberadaan dokumen itu sangat penting karena ditemukan oleh arsiparis internal Vatikan dan dipublikasikan atas dorongan para pejabat Takhta Suci.
Surat tersebut, bertanggal 14 Desember 1942, ditulis oleh Pastor Lother Koenig, seorang Jesuit yang tergabung dalam perlawanan anti-Nazi di Jerman. Dokumen itu ditujukan kepada sekretaris pribadi Paus di Vatikan, Pastor Robert Leiber, yang juga seorang warga negara Jerman.
Pengarsip Vatikan, Giovanni Coco, mengatakan kepada Corriere bahwa ditemukannya surat itu adalah "kasus yang luar besar dan unik.” Pasalnya dokumen tersebut menunjukkan Vatikan mempunyai informasi bahwa kamp-kamp kerja paksa sebenarnya adalah tempat pembantaian.
Dalam surat tersebut, Koenig mengatakan kepada Leiber bahwa sejumlah sumber telah mengkonfirmasi bahwa sekitar 6.000 orang Polandia dan Yahudi dibunuh setiap hari di "tungku SS" di Kamp Belzec dekat Rava-Rusk. Wilayah tersebut pada saat itu merupakan bagian dari Polandia yang diduduki Jerman dan sekarang berada di wilayah Ukraina bagian barat.
"Kebaruan dan pentingnya dokumen ini berasal dari fakta bahwa sekarang kita memiliki kepastian bahwa Gereja Katolik di Jerman mengirimkan Pius XII berita yang akurat dan rinci tentang kejahatan yang dilakukan terhadap orang Yahudi," kata Coco kepada surat kabar tersebut yang artikelnya berjudul: "Pius XII Tahu."
Ketika ditanya oleh pewawancara Corriere apakah surat itu menunjukkan bahwa Pius mengetahuinya, Coco berkata: "Ya, dan bukan hanya dari saat itu."
BACA JUGA: Israel Berterima Kasih kepada Maroko atas Jasa Melindungi Umat Yahudi Saat Tragedi HolocaustSurat tersebut merujuk pada dua kamp Nazi lainnya – Auschwitz dan Dachau – dan menyatakan bahwa ada surat menyurat antara Koenig dan Leiber lainnya yang hilang atau belum ditemukan.
Para pendukung Pius mengatakan dia bekerja di belakang layar untuk membantu orang-orang Yahudi dan tidak bersuara untuk mencegah memburuknya situasi umat Katolik di Eropa yang diduduki Nazi. Para pengkritiknya mengatakan dia tidak punya keberanian untuk mengungkapkan informasi yang dia peroleh, meskipun ada permintaan dari kekuatan Sekutu yang memerangi Jerman.
Surat itu merupakan salah satu dokumen yang menurut Coco disimpan sembarangan di Sekretariat Negara Vatikan dan baru-baru ini diserahkan ke arsip pusat tempat dia bekerja. [ah/ft]