Aksi protes dan kontak senjata yang melibatkan lawan-lawan politik Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh mengakibatkan 12 orang tewas di Sana’a, ibukota Yaman. Aktivis dan saksi mata mengatakan kematian sedikitnya 8 orang di hari Sabtu itu terjadi ketika pasukan keamanan melepaskan tembakan ke arah demonstran yang mengadakan aksi massal untuk menentang Presiden Saleh.
Saksi mata mengatakan, empat orang di tempat lain di Sana’a tewas ketika pasukan keamanan bentrok dengan pendukung-pendukung pemimpin kesukuan dan tentara-tentara yang berselisih pendapat dengan pemerintah.
Presiden Saleh telah menghadapi tuntutan yang terus meningkat agar dia mundur. Dia juga ditekan oleh pihak oposisi Yaman dan sejumlah negara besar untuk menandatangani sebuah prakarsa Dewan Kerjasama Teluk yang meminta dia menyerahkan kekuasaan kepada seorang wakilnya.
Kerusuhan anti-pemerintah terjadi ketika pemimpin bermasalah itu juga menghadapi kerusuhan terkait kaum militan di beberapa wilayah di Yaman. Pejabat-pejabat Yaman dan pemimpin-pemimpin kesukuan mengatakan, sembilan militan Al-Qaida tewas hari Jumat dalam serangan udara yang diduga dilakukan Amerika di wilayah selatan Yaman.
Mereka mengatakan, kaum militan yang tewas termasuk anak laki-laki ulama kelahiran Amerika Anwar al-Awlaki. Ulama itu, yang mempunyai hubungan dengan cabang al-Qaida di Yaman terbunuh bulan lalu dalam serangan pesawat tanpa awak Amerika.
Pejabat-pejabat Yaman mengatakan, serangan udara itu juga menewaskan Ibrahim al-Bana, kepala urusan media kelompok militan itu di Yaman.
Beberapa jam setelah serangan udara itu, tersangka militan meledakkan sebuah pipa gas dalam apa yang mungkin merupakan serangan balasan. Pejabat-pejabat mengatakan, akibat dari peledakan itu, kegiatan di sebuah terminal pemasok gas terhenti.