Penyanyi Ukraina Jamala telah memenangkan kontes lagu Eurovision tahun ini – salah satu dari sedikit lagu yang bisa dilihat sebagai sikap politik. Lagunya merujuk pada pendeportasian etnis Tatar dari semenanjung Krimea oleh Soviet pada awal tahun 1940an.
Penyanyi 33 tahun itu berasal dari semenanjung Krimea, yang dianeksasi Rusia tahun 2014, sehingga memicu konflik bersenjata antara warga Ukraina yang setia kepada Kyiv dan separatis yang pro-Rusia. Lagunya yang berjudul “1944” merujuk pada sanak saudaranya dari etnis Tatar. Tetapi lagu itu juga bisa dikaitkan dengan konflik sekarang ini.
Jamala, yang bernama lengkap Susana Jamaladinova, mengalahkan 41 kontestan lain dari Eropa plus Australia dan Israel. Putaran final selama hampir empat jam itu disiarkan langsung Sabtu di Eropa, China, Australia, New Zealand, dan untuk pertama kalinya di AS.
Kontes bakat yang terkenal akan kostum unik dan pertunjukkan luar biasa itu disaksikan 200 juta penonton pada putaran final tahun lalu.
Sejumlah mantan pemenang Eurovision di masa lampau termasuk kelompok pop Swedia ABBA tahun 1974, penyanyi Kanada Celine Dion tahun 1988 yang mewakili Swiss, dan penyanyi duet Rusia Tatu tahun 2003. [vm]