Amerika Serikat akan menjadi tuan rumah KTT Khusus Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada akhir Maret. “Kami dengan bangga mengumumkan bahwa Presiden (Joe) Biden akan menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin ASEAN di Washington, DC, pada tanggal 28 dan 29 Maret,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki, dalam sebuah pernyataannya, Senin (28/2).
Psaki menyatakan, KTT Khusus itu akan menunjukkan komitmen abadi Amerika Serikat terhadap ASEAN, mengakui peran sentralnya dalam memberikan solusi berkelanjutan untuk masalah-masalah paling mendesak di kawasan itu, dan memperingati 45 tahun hubungan AS-ASEAN.
Ia mengatakan, KTT tersebut akan memperluas partisipasi Presiden Biden dalam KTT ASEAN-AS pada Oktober 2021, di mana Biden mengumumkan prakarsa baru bernilai 102 juta dolar untuk memperluas keterlibatan AS dengan ASEAN dalam pemulihan COVID-19 dan keamanan kesehatan; memerangi krisis iklim; merangsang pertumbuhan ekonomi; mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan; dan memperdalam hubungan antarmanusia.
“Merupakan prioritas utama bagi pemerintahan Biden-Harris untuk mengabdi sebagai mitra yang kuat dan dapat diandalkan, serta untuk memperkuat ASEAN yang berdaya dan bersatu untuk mengatasi tantangan-tantangan masa kini. Kepentingan, nilai, dan visi bersama kita untuk kawasan tersebut akan terus menopang komitmen bersama kita untuk memajukan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, aman, dan tangguh,” katanya.
ASEAN telah melarang pemimpin pemerintahan hasil kudeta militer di Myanmar untuk mengikuti KTT tahunan terakhir pada Oktober 2021 lalu, alih-alih membatasi partisipasi Myanmar untuk perwakilan non politik. Kebijakan ini diperkirakan masih akan tetap berlaku bagi KTT Maret nanti, demikian menurut seorang pejabat pemerintahan Biden yang tidak berwenang memberi pernyataan secara terbuka.
KTT ini dilangsungkan ketika Biden sedang berusaha menjalin hubungan di Pasifik, yang menjadi prioritas kebijakan luar negeri Amerika di tengah meningkatnya kekhawatiran akan China sebagai musuh secara ekonomi dan militer. Biden telah mengkritisi China atas pelanggaran hak asasi manusia terhadap kelompok minoritas Muslim Uighur di barat laut negara itu, penindasan para demonstran demokratis di Hong Kong, agresi militer terhadap Pulau Taiwan yang telah memiliki pemerintahan sendiri, dan banyak lagi.
KTT ASEAN mendatang merupakan yang pertama sejak tahun 2017, ketika Presiden Donald Trump ikut serta dalam pertemuan itu, di mana seorang presiden Amerika hadir dalam pertemuan blok tersebut. [ab/uh/em]