Namun, langkah AS ini tampaknya akan mendorong semakin banyak pencari suaka yang berupaya mencapai Australia dengan kapal.
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull tidak mengatakan apakah ia telah membahas perjanjian itu dengan presiden terpilih Donald Trump dalam percakapan telepon hari Kamis (10/11).
Pemerintah Obama sepakat untuk memukimkan kembali para pengungsi – termasuk 1.300 pencari suaka – yang ditahan di Nauru dan Papua New Guinea dengan biaya dari Australia. Sekitar 370 diantaranya datang ke Australia untuk menjalani perawatan medis dan menolak dikembalikan ke kamp-kamp itu, juga mungkin termasuk yang akan dimukimkan di Amerika.
“Kami hanya membuat perjanjian ini dengan pemerintahan yang sedanmg berkuasa, di mana hanya ada satu presiden Amerika”, ujar Turnbull kepada wartawan.
Trump telah menyerukan moratorium atau pembatasan yang lebih ketat terhadap imigrasi warga Muslim. Sebagian besar pencari suaka adalah warga Muslim dari Timur Tengah, Afrika dan Asia.
Menteri Luar Negeri John Kerry memastikan bahwa Amerika telah “sepakat untuk mempertimbangkan rujukan” dari badan PBB urusan pengungsi tentang pengungsi dari Australia ini. [em/ii]