Wakil Presiden Amerika Mike Pence mengatakan Washington tidak akan melonggarkan sanksi-sanksi ekonomi terhadap Korea Utara, seraya mendesak negara-negara Asia Tenggara agar melanjutkan kampanye tekanan maksimal terhadap Pyongyang sampai tujuan denuklirisasi penuh tercapai.
“Kita harus terus mempertahankan kampanye tekanan itu dan memberlakukan sanksi-sanksi PBB hingga kita mencapai denuklirisasi akhir Korea Utara yang dapat diverifikasi sepenuhnya,” kata Pence hari Jumat (16/11) setelah pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.
Pernyataan Pence itu dilontarkan di tengah-tengah laporan bahwa pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un menginspeksi uji coba senjata taktis yang baru dikembangkan pada Jumat pagi. Ini pertama kalinya disebut-sebut perkembangan baru dalam program senjata Korea Utara dalam beberapa bulan ini.
BACA JUGA: Pakar: Pembatalan Pembicaran AS-Korea Isyaratkan KebuntuanAmerika Serikat telah menekan Korea Utara agar memberi daftar rinci senjata nuklirnya sejak kesepakatan awal denuklirisasi dicapai pada bulan Juni, sewaktu Presiden Amerika Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bertemu di Singapura dalam KTT pertama.
Pekan lalu, rezim Kim membatalkan pertemuan tingkat pejabat senior antara Amerika dan Korea Utara di New York, di mana Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dijadwalkan bertemu dengan Kim Yong Chol, penasihat senior Kim Jong Un. Pertemuan itu seharusnya membahas upaya memajukan denuklirisasi di Semenanjung Korea dan memuluskan jalan bagi KTT kedua Trump dan Kim. [uh]