Pemerintah Amerika hari Senin (12/1) mengakui khilaf tidak mengirim pejabat tinggi untuk menghadiri rapat umum solidaritas di Perancis setelah terjadi serangan teror pekan lalu di Paris.
Dalam jumpa pers, juru bicara Gedung Putih Josh Earnest menyayangkan keputusan mengirim Duta Besar Amerika untuk Perancis Jane Hartley dan Diplomat tertinggi Departemen Luar Negeri Amerika untuk Eropa, Victoria Nuland, sebagai pejabat tertinggi Amerika yang bergabung dengan para pemimpin dunia hari Minggu (11/1) bersama Presiden Perancis Francois Hollande.
Juru bicara itu mengatakan, salah satu alasan mengapa Presiden Obama tidak pergi ke Paris adalah masalah keamanan.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengatakan bahwa Amerika sangat terlibat dalam dan berbagi intelijen dengan Perancis dari saat serangan teroris itu terjadi.
Diplomat tertinggi Amerika itu sedang dalam lawatan ke India dan Pakistan yang sudah direncanakan sejak lama. Para pejabat Amerika mengatakan, ia akan singgah di Perancis hari Kamis (15/1), sebelum kembali ke Washington.
Dalam kunjungannya ke Perancis, Menlu Kerry akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius dan memberikan penghormatan kepada 17 korban serangan atas Majalah Perancis Charlie Hebdo dan Supermarket Yahudi.
Serangan tersebut dengan cepat mendapat dukungan internasional bagi majalah itu dan kutukan terhadap para penyerang, yang merupakan pengikut setia kelompok ISIS dan al-Qaida.