Jutaan orang, termasuk sejumlah pemimpin dunia, dijadwalkan akan turun ke jalan-jalan di Paris hari Minggu (11/1) sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Perancis setelah aksi teror minggu ini disana.
Perdana Menteri Inggris David Cameron, Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Otorita Palestina Mahmoud Abbas dijadwalkan ikut serta, bersama raja dan ratu Yordania. Amerika akan diwakili Jaksa Agung Eric Holder.
Menteri Luar Negeri Amerika, John Kerry mengatakan, Minggu (11/12), tidak ada tindakan teroris yang bisa menghentikan aksi solidaritas kebebasan ini. Berbicara di India, Kerry mengatakan, Amerika mendukung rakyat Perancis tidak hanya karena kemarahan, tetapi juga karena solidaritas dan komitmen untuk memerangi para ekstrimis.
Aksi solidaritas itu menyusul aksi hening sehari sebelumnya yang diikuti lebih dari 700.000 orang guna menghormati ke-17 orang yang tewas akibat serangan teror terburuk di Perancis dalam lebih dari separuh abad ini.
Perdana Menteri Perancis Manuel Valls hari Sabtu (9/1) mengatakan, ia tidak ragu bahwa jutaan warga Perancis akan bergabung untuk menyatakan dukungan mereka terhadap kebebasan. Ia bahkan mengatakan, Perancis tanpa Yahudi bukanlah Perancis.
PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, Minggu (11/1), di Israel, sebelum berangkat ke Paris, ia akan mempertemukan sebuah tim khusus menteri untuk membicarakan usaha meningkatkan imigrasi ke Israel dari Perancis dan kawasan lain di Eropa. Ia mengatakan, Israel bukan hanya tempat bersembahyang, melainkan juga tempat bermukim.
Keamanan diperkirakan akan tetap ketat di negara itu selama beberapa minggu mendatang, sementara pihak berwenang terus memburu kekasih salah seorang dari ketiga pelaku.