Militer AS menyatakan telah melancarkan beberapa serangan udara “presisi” terhadap target-target di Suriah Timur sebagai tanggapan atas serangan drone pada Kamis yang menewaskan seorang kontraktor AS.
Pentagon mengatakan kontraktor itu tewas pada Kamis di sebuah pangkalan koalisi di Suriah Timur laut dalam serangan satu arah oleh drone yang menurut komunitas intelijen “berasal dari Iran.”
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dalam sebuah pernyataan mengemukakan AS membalas dengan serangan presisi “yang proporsional dan dipertimbangkan dengan cermat” pada Kamis di Suriah, terhadap fasilitas yang digunakan kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).
“Serangan udara itu dilakukan sebagai tanggapan atas serangan hari ini serta serangkaian serangan belakangan ini terhadap pasukan Koalisi di Suriah oleh kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan IRGC,” kata Austin.
BACA JUGA: AS Jatuhkan Sanksi terhadap Iran dan Turki terkait Program Drone Iran“Tak ada kelompok yang menyerang tentara kami dengan impunitas,” lanjutnya.
Drone itu menghantam sebuah fasilitas pemeliharaan di pangkalan di Hasaka, Suriah, pada pukul 13.38 waktu setempat, menurut Pentagon.
Enam orang Amerika lainnya cedera dalam serangan tersebut, termasuk lima tentara AS. Dua tentara yang cedera dirawat di lokasi, sementara tiga lainnya dan kontraktor AS itu dievakuasi ke fasilitas medis koalisi di Iran, menurut pernyataan militer AS.
AS memiliki sekitar 900 tentara di bagian timur Suriah untuk membantu pasukan Kurdi Suriah mencegah kebangkitan kelompok teror ISIS.
Ketua Gabungan Kepala Staf AS Jenderal Mark Milley dan kepala Komando Sentral (CENTCOM) AS, yang mengawasi operasi militer AS di Timur Tengah, memperingatkan para legislator dalam sidang dengar keterangan terpisah pada Kamis bahwa Iran terus mengacaukan Timur Tengah melalui dukungannya terhadap kelompok-kelompok teroris dan kekuatan proksi.
BACA JUGA: Deplu AS Bantah Klaim Iran soal Pertukaran TahananProksi Iran telah menyerang pasukan AS di Irak dan Suriah 78 kali dengan menggunakan drone dan roket sejak Januari 2021, kata Komandan CENTCOM Jenderal Erik Kurilla.
“Ini adalah satu lagi dari serangkaian serangan terhadap pasukan kami dan pasukan mitra kami,” kata Kurilla pada Kamis malam.
“Kami akan selalu mengambil semua langkah yang diperlukan untuk membela rakyat kami dan akan selalu menanggapi pada tempat dan waktu yang kami tetapkan. Kami siap untuk opsi-opsi terukur dalam menghadapi serangan Iran lainnya,” lanjutnya. [uh/ab]