Menteri Luar Negeri Amerika, John Kerry, mengumumkan bantuan tambahan sebesar $60 juta dan bantuan non-senjata untuk kelompok militer oposisi Suriah.
ROMA —
Menurut Menlu AS John Kerry, dana bantuan sebesar $60 juta tersebut akan memungkinkan oposisi Suriah untuk menyediakan layanan di kawasan yang dikuasainya dan membantu membangun dukungan lokal. Kelompok-kelompok militan telah mengisi peran itu di sebagian kawasan, dan ini meningkatkan kekhawatiran negara-negara Barat.
Bantuan militer yang mencakup ransum tentara dan pasokan medis itu adalah yang pertama diberikan oleh Amerika langsung kepada dewan militer.
Oposisi Suriah menginginkan senjata, dan mengharapkan setidaknya peralatan seperti rompi anti peluru dan kendaraan lapis baja. Amerika menyatakan prihatin atas segala pasokan yang disalurkan kepada militan, yang memiliki banyak unit tempur yang paling efektif.
Dalam konferensi pers Kamis, setelah apa yang disebut pertemuan Sahabat-sahabat Suriah, Kerry menyebut adanya kekhawatiran tentang militan, dan keseimbangan yang diupayakan masyarakat internasional untuk mengakhiri rezim Assad, tapi juga tidak memperkuat kelompok-kelompok ekstrimis.
"Kami tidak bisa mengambil risiko membiarkan negara di jantung Timur Tengah ini dihancurkan oleh otokrat jahat atau dibajak oleh ekstrimis. Dalam mendukung Koalisi Oposisi Suriah dan laskar Pembebasan Suriah, kami menolak kedua pilihan itu,” kata Kerry.
Kerry mengatakan Amerika ingin mengubah perhitungan yang dibuat Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk terus berkuasa dan memerintahkan serangan yang semakin brutal terhadap daerah-daerah sipil.
"Apa yang kita lakukan hari ini adalah bagian dari upaya keseluruhan, dan saya sangat yakin bahwa upaya keseluruhan itu bisa menyadarkan Presiden Assad bahwa ia sebaiknya mulai mempertimbangkan dengan lebih efektif masa depannya, pilihan-pilihannya dan jenis senjata yang digunakannya. Jadi saya sangat yakin dengan apa yang ditekankan presiden Obama bahwa hari ini adalah awal dari sebuah proses yang akan, mengubah perhitungan Assad,” kata Kerry.
Presiden Koalisi Oposisi Suriah, Mouaz al-Khatib, berbicara tegas dalam konferensi pers tersebut dan menyerukan Presiden Assad untuk berhenti membombardir daerah sipil dan mengungkapkan ketidaksabaran terhadap pendukung-pendukung asing yang sangat khawatir bantuan mereka akan jatuh ke tangan teroris.
Bantuan militer yang mencakup ransum tentara dan pasokan medis itu adalah yang pertama diberikan oleh Amerika langsung kepada dewan militer.
Oposisi Suriah menginginkan senjata, dan mengharapkan setidaknya peralatan seperti rompi anti peluru dan kendaraan lapis baja. Amerika menyatakan prihatin atas segala pasokan yang disalurkan kepada militan, yang memiliki banyak unit tempur yang paling efektif.
Dalam konferensi pers Kamis, setelah apa yang disebut pertemuan Sahabat-sahabat Suriah, Kerry menyebut adanya kekhawatiran tentang militan, dan keseimbangan yang diupayakan masyarakat internasional untuk mengakhiri rezim Assad, tapi juga tidak memperkuat kelompok-kelompok ekstrimis.
"Kami tidak bisa mengambil risiko membiarkan negara di jantung Timur Tengah ini dihancurkan oleh otokrat jahat atau dibajak oleh ekstrimis. Dalam mendukung Koalisi Oposisi Suriah dan laskar Pembebasan Suriah, kami menolak kedua pilihan itu,” kata Kerry.
Kerry mengatakan Amerika ingin mengubah perhitungan yang dibuat Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk terus berkuasa dan memerintahkan serangan yang semakin brutal terhadap daerah-daerah sipil.
"Apa yang kita lakukan hari ini adalah bagian dari upaya keseluruhan, dan saya sangat yakin bahwa upaya keseluruhan itu bisa menyadarkan Presiden Assad bahwa ia sebaiknya mulai mempertimbangkan dengan lebih efektif masa depannya, pilihan-pilihannya dan jenis senjata yang digunakannya. Jadi saya sangat yakin dengan apa yang ditekankan presiden Obama bahwa hari ini adalah awal dari sebuah proses yang akan, mengubah perhitungan Assad,” kata Kerry.
Presiden Koalisi Oposisi Suriah, Mouaz al-Khatib, berbicara tegas dalam konferensi pers tersebut dan menyerukan Presiden Assad untuk berhenti membombardir daerah sipil dan mengungkapkan ketidaksabaran terhadap pendukung-pendukung asing yang sangat khawatir bantuan mereka akan jatuh ke tangan teroris.