AS Bersiap Hadapi Gelombang Kedua Musim Flu

Sebuah jarum suntik yang berisikan dengan vaksin influenza menandai saat vaksinasi flu di Eastfield College di Mesquite, Texas, Kamis, 23 Januari 2020. (Foto: AP/LM Otero)

Pejabat-pejabat kesehatan Amerika bersiap menghadapi gelombang kedua musim flu pada musim dingin. Kondisi tersebut diperumit oleh kesamaan gejala antara flu biasa dan virus korona. Virus tersebut telah menewaskan lebih dari 1.500 di China dan menyebar ketakutan di seluruh dunia.

Putaran pertama flu musiman, juga disebut influenza, memuncak di Amerika pada akhir Desember. Namun kemudian kondisi tersebut menurun, menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC) -Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika. Namun, badan itu mengatakan putaran kedua flu dimulai pada akhir Januari dan jumlah kasus terus meningkat.

Sampai Jumat (14/20202), hanya ada 15 kasus virus korona yang dikukuhkan di Amerika. Pejabat-pejabat kesehatan khawatir jika virus itu menyebar di Amerika, gejala awalnya akan tampak seperti penyebaran flu musiman.

BACA JUGA: Pakar China: Virus Corona Jenis Baru Bisa Jadi Semakin Kuat

Untuk mengatasi situasi tersebut, pejabat-pejabat kesehatan Amerika mengumumkan mereka akan mulai melakukan tes pada beberapa pasien yang memiliki gejala mirip virus korona di beberapa kota.

Tes itu pada awalnya akan dilakukan oleh laboratorium kesehatan masyarakat di Los Angeles, San Francisco, Seattle, Chicago dan New York, yang sudah melakukan tes flu musiman.

Flu musiman dan virus korona sama-sama menyebabkan penyakit pernapasan, demam, dan batuk. Gejala flu khas lainnya termasuk sakit tenggorokan, nyeri otot, pilek dan kelelahan, menurut CDC. [ka/ah]