AS dan Inggris Sepakat untuk Akhiri Tarif Impor Baja dan Aluminium

Pada foto yang diambil pada 9 Mei 2019 ini, tampak kumpulan batang baja yang diproduksi di Pabrik Gerdau Ameristeel di St. Paul, Minnesota, di gudang pabrik tersebut sebelum siap dikirim. (Foto: AP/Jim Mone)

Amerika Serikat (AS), pada Selasa (22/3), mengumumkan kesepakatan terbarunya dengan Inggris untuk mengakhiri tarif impor baja dan aluminium yang dikenakan oleh mantan Presiden Donald Trump pada tahun 2018 dengan alasan keamanan nasional.

“Dengan mengizinkan aliran baja dan aluminium bebas bea dari Inggris, kami akan semakin mengurangi kesenjangan antara pasokan dan permintaan untuk produk-produk ini di Amerika Serikat,” kata Menteri Perdagangan Gina Raimondo dalam sebuah pernyataan.

BACA JUGA: Angka Pengangguran AS jadi 3,8% pada Januari 2022

“Dan dengan menghapus tarif balasan yang ditetapkan Inggris, kami membuka kembali pasar Inggris untuk produk-produk Amerika yang diminati.”

Kesepakatan itu adalah yang terbaru dalam rangkaian upaya oleh Presiden Joe Biden untuk menyelesaikan perselisihan perdagangan dengan sekutu-sekutu AS, beberapa di antaranya sudah berjalan lama dan yang lainnya dimulai ketika Trump berkuasa.

Washington dan London pada Januari mengumumkan dimulainya negosiasi untuk mengakhiri perselisihan, yang berawal ketika Trump mengenakan pungutan 25 persen pada impor baja dan 10 persen pada impor aluminium dari Inggris, dan negara-negara lain untuk melindungi industri AS.

Di bawah kesepakatan yang diumumkan pada Selasa (22/3) itu, Inggris akan mencabut tarif balasan yang dikenakan pada barang-barang impor dari Amerika bernilai $500 juta, termasuk alkohol dan barang-barang konsumen, tulis pernyataan tersebut.

BACA JUGA: Amankan Pasokan dan Setop Ketergantungan Minyak Rusia, Inggris Lirik UEA, Saudi

Kesepakatan itu juga menetapkan bahwa setiap perusahaan baja Inggris “yang dimiliki oleh entitas asal China harus melakukan audit atas catatan keuangan mereka untuk menilai pengaruh dari pemerintah Republik Rakyat China," yang hasilnya akan dibagikan kepada Amerika Serikat, kata Departemen Perdagangan.

Kesepakatan itu menyusul pembicaraan dua hari antara Perwakilan Dagang AS Katherine Tai dan Menteri Perdagangan Internasional Inggris Anne-Marie Trevelyan di kota pelabuhan Baltimore mengenai hubungan perdagangan yang lebih luas. [lt/ka]