Amerika dan Kuba akan mengadakan putaran lain pembicaraan migrasi pada Rabu (12/4) kata para pejabat, ketika pemerintahan Biden menghadapi berakhirnya pembatasan perbatasan era COVID, yang dalam beberapa bulan terakhir telah menghambat warga Kuba menyeberang ke AS dari Meksiko.
Pertemuan tingkat tinggi di Washington ini menyusul pertemuan yang diadakan di Havana pada bulan November lalu dan terjadi setahun setelah pemerintahan Biden melanjutkan percakapan semacam itu setelah lama absen sejak pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.
Kedutaan Besar AS di Havana melanjutkan pemrosesan visa imigran penuh dan layanan konsuler pada Januari untuk pertama kalinya sejak 2017 dalam upaya membendung aliran migran yang memecahkan rekor tahun lalu dari Kuba utara ke Amerika.
BACA JUGA: Blinken: AS Tidak akan Cabut Kuba dari Daftar TerorisPertemuan minggu ini "mewakili berlanjutnya keterlibatan lama kita dengan Kuba sebagai negara bertetangga dalam masalah migrasi dan terbatas pada topik migrasi," kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS, Senin (10/4).
“Memastikan migrasi yang aman, tertib, manusiawi, dan teratur antara Kuba dan Amerika tetap menjadi kepentingan utama Amerika, konsisten dengan kepentingan kita dalam mendorong reunifikasi keluarga, dan mempromosikan penghormatan yang lebih besar terhadap hak asasi manusia dan kebebasan mendasar di Kuba,” kata pernyataan pejabat Departemen Luar Negeri tanpa menyebut nama.
Pemerintah Komunis Kuba mengatakan pihaknya juga berusaha untuk mendorong migrasi yang legal dan tertib, tetapi telah lama menyalahkan embargo era Perang Dingin AS karena mencekik ekonomi pulau itu dan mendorong kaum mudanya untuk beremigrasi. [my/jm]