AS dan Vatikan Ungkapkan Keprihatinan atas Penangkapan di Hong Kong

Kurt Campbell, Koordinator Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih untuk kawasan Indo-Pasifik

Amerika bergabung dengan Vatikan dalam mengungkapkan keprihatinan, setelah polisi Hong Kong menangkap seorang kardinal Katolik terkemuka dan aktivis pro-demokrasi lain dengan tuduhan mengancam keamanan nasional.

Joseph Zen, kardinal berusia 90 tahun dan mantan uskup Hong Kong -- ditangkap hari Rabu (11/5) atas tuduhan berkolusi dengan kekuatan asing. Ia pengecam keras pemerintah Beijing. Zen kemudian dibebaskan dengan jaminan.

“Kami semakin terganggu oleh langkah-langkah Hong Kong untuk menekan dan melenyapkan masyarakat sipil," ujar Kurt Campbell.

Juga secara keseluruhan AS menyatakan prihatin dengan tindakan keras Hong Kong terhadap mereka yang “berbicara baik di media, kalangan agama, dan akademisi,” tambah Kurt Campbell, yang menjabat sebagai Koordinator Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih untuk Indo-Pasifik.

BACA JUGA: China akan Segera Tempatkan Mantan Kepala Keamanan sebagai Pemimpin Hong Kong

Wakil juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre juga ikut membicarakan hal itu hari Rabu.

“Kebebasan berekspresi sangat penting untuk masyarakat yang sejahtera dan aman,” katanya kepada wartawan di pesawat Air Force One.

“Kami meminta pihak berwenang RRC dan Hong Kong untuk berhenti menarget para pendukung Hong Kong dan segera membebaskan mereka yang ditahan dan didakwa secara tidak adil, seperti Kardinal Joseph Zen dan lainnya yang ditangkap hari ini.”

Di Vatikan, juru bicara Matteo Bruni mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Takhta Suci telah mempelajari dengan prihatin berita penangkapan Kardinal Zen dan mengikuti perkembangan situasi dengan perhatian penuh."

Dalam sebuah pernyataan, polisi Hong Kong mengatakan penangkapan itu didasarkan pada "dugaan konspirasi untuk berkolusi dengan negara asing atau dengan unsur luar yang membahayakan keamanan nasional" sesuai Undang-Undang Keamanan Nasional Republik Rakyat Tiongkok. [ps/lt]