Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Rabu (8/9), mendesak Taliban untuk mengizinkan pesawat-pesawa sewaan (charter flight) meninggalkan Afghanistan. Desakan itu disampaikan ketika pesawat yang membawa warga Amerika dan warga Afghanistan yang rentan, dilaporkan tidak diizinkan meninggalkan Bandara Internasional Mazar-i-Sharif.
“Sampai sekarang, Taliban tidak mengizinkan penerbangan carter untuk berangkat. Mereka mengklaim sebagian penumpang tidak memiliki dokumentasi yang diperlukan,” kata Blinken dalam konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman.
“Intinya adalah penerbangan carter itu harus bisa berangkat, dan kami akan bekerja setiap hari untuk memastikan bahwa mereka bisa melakukan itu," kata diplomat tertinggi AS itu.
Ada berbagai laporan bahwa warga AS dan warga Afghanistan yang berisiko terjebak di Bandara Mazar-i-Sharif di Afghanistan utara, dan beberapa penyelenggara penerbangan menuduh Departemen Luar Negeri tidak berbuat cukup untuk memfasilitasi keberangkatan mereka.
“Saya sangat frustrasi, bahkan marah, atas keterlambatan & kelambanan pemerintah kami. Akan ada banyak waktu untuk meminta pertanggungjawaban atas birokrasi yang tidak dapat dimaafkan yang membuat banyak warga Afghanistan sekutu kita terperangkap di sana,” kata Senator Demokrat Richard Blumenthal dalam sebuah cuitan di Twitter.
Di Gedung Putih, ketika ditanya bagaimana AS dapat menekan Taliban untuk berbuat lebih banyak, para pejabat mengakui adanya keterbatasan.
“Kami tidak memiliki peran dalam mencegah penerbangan lepas landas. Kami tidak berada di lapangan,” kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki dalam jumpa pers, Rabu (8/9).
Washington bekerja dengan mitra-mitra internasional untuk menekan Taliban agar memenuhi janjinya tentang perjalanan yang aman dan kebebasan bepergian bagi siapa pun yang memilih untuk meninggalkan Afghanistan. [lt/em]