Para menteri luar negeri Rusia, Suriah dan Iran bertemu di Moskow hari
Jumat (14/4) dan memperingatkan Amerika jangan melancarkan serangan baru terhadap Suriah dan meminta dilakukan penyelidikan internasional
terhadap serangan senjata kimia di Suriah.
Ditegaskan bahwa tiap tindakan lebih lanjut dan sepihak oleh Amerika terhadap Suriah dapat menimbulkan ‘akibat gawat’ dan berbahaya bagi seluruh dunia.
Amerika menggempur pangkalan udara al-Shayrat di Suriah hari Jum’at
lalu dengan 59 misil jenis TOMAHAWK sebagai tanggapan atas serangan
senjata kimia beberapa hari sebelumnya di kota Khan Sheikhoun
menewaskan lebih dari 80 orang.
Menteri luar negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan masih belum
diketahui siapa pelakunya. Ia mengecam Organisasi Larangan Senjata
Kimia yang menegakkan dan mengawasi larangan tersebut karena tidak
mengirim petugasnya bersama pakar dari banyak negara lain ke tempat
peristiwa untuk melakukan penyelidikan.
Rusia menolak tuduhan Barat bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad
yang berada di belakang serangan itu.
Menurut Rusia, korban jatuh tatkala pesawat tempur Suriah menyerang gudang senjata kimia pemberontak. Amerika menuduh Assad sengaja melancarkan serangan itu.
Menteri luar negeri Suriah Walid Moallem mengatakan, pertemuan Moskow
hari Jum’at mengirim ‘pesan kuat’ kepada Washington. [my/al]