Panama mencegat sebuah kapal berbendera Korea Utara saat hendak melintasi Terusan Panama dan dicurigai mengangkut beberapa bagian misil, Senin (15/7).
Amerika mengatakan pihaknya siap bekerjasama dengan Panama seandainya negara di Amerika Tengah itu meminta bantuan terkait sebuah kapal berbendera Korea Utara yang dicegat ketika hendak melintasi Terusan Panama dan dicurigai mengangkut beberapa bagian misil.
Jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika Patrick Ventrell mengatakan Amerika “mendukung kuat” keputusan Panama menginspeksi kapal itu.
Presiden Panama Ricardo Martinelli Senin (15/7) malam mengatakan pihak berwenang mencegat kapal itu karena dicurigai mengangkut narkoba, tetapi malah menemukan apa yang diyakini adlah “perlengkapan misil yang canggih.” Martinelli mengatakan kapal itu datang dari Kuba.
Ia tidak merinci jumlah atau jenis bagian misil yang ditemukan, tetapi memasang gambar di jaringan Twitter yang menunjukkan sebuah benda hijau berbentuk tabung didalam sebuah peti kemas berisi gula.
Presiden Martinelli kemudian mengatakan kepada media Panama kapten kapal itu mencoba untuk bunuh diri dan ke-35 awak ditahan bersama kapal itu untuk ditanyai lebih lanjut.
Jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika Patrick Ventrell mengatakan Amerika “mendukung kuat” keputusan Panama menginspeksi kapal itu.
Presiden Panama Ricardo Martinelli Senin (15/7) malam mengatakan pihak berwenang mencegat kapal itu karena dicurigai mengangkut narkoba, tetapi malah menemukan apa yang diyakini adlah “perlengkapan misil yang canggih.” Martinelli mengatakan kapal itu datang dari Kuba.
Ia tidak merinci jumlah atau jenis bagian misil yang ditemukan, tetapi memasang gambar di jaringan Twitter yang menunjukkan sebuah benda hijau berbentuk tabung didalam sebuah peti kemas berisi gula.
Presiden Martinelli kemudian mengatakan kepada media Panama kapten kapal itu mencoba untuk bunuh diri dan ke-35 awak ditahan bersama kapal itu untuk ditanyai lebih lanjut.