AS Harap Galangan Kapal Jepang Bantu Kesiagaan Kapal Perang AS di Asia

Kapal induk terbesar di dunia USS Gerald R. Ford berlayar bersama USNS Laramie (T-AO-203) saat mengisi bahan bakar di laut di Laut Mediterania bagian timur. (Foto: via Reuters)

Amerika Serikat (AS) dan Jepang sedang menjajaki kesepakatan agar galangan kapal Jepang secara rutin dapat melakukan perawatan dan pemeliharaan kapal perang milik Angkatan Laut AS. Diharapkan kapal-kapal tersebut dapat tetap berada di perairan Asia, siap untuk menghadapi potensi konflik, demikian disampaikan Duta Besar AS untuk Jepang, Rahm Emanuel, pada Jumat (19/1).

"China memantau kapal-kapal yang datang dan pergi. Ini bukan rahasia, mereka tahu apa yang sedang terjadi. Oleh karena itu, mereka mengevaluasi upaya pencegahan Anda," kata Emanuel kepada wartawan di Pangkalan AL Yokosuka dekat Tokyo.

Keberadaan AL AS di perairan Asia tidak tertandingi selama beberapa dekade. Namun mereka kini menghadapi pertumbuhan kapal AL China yang dibangun di galangan kapal yang melampaui produksi kapal perang AS.

Kapal selam bertenaga nuklir milik AL CHina di China, 23 April 2019. (Foto: REUTERS/ Jason Lee)

China memiliki lebih dari 370 kapal dan kapal selam, naik dari 340 kapal yang mereka miliki pada 2023, menurut laporan tahunan yang dirilis Pentagon pada Oktober. Hal tersebut menjadikan AL China sebagai angkatan laut terbesar di dunia secara numerik.

Penggunaan dok kering Jepang akan mengurangi tekanan pada galangan kapal AS yang bergulat dengan penundaan pemeliharaan hingga 4.000 hari atau hampir 11 tahun, dan memungkinkan mereka untuk fokus pada pembuatan kapal yang memungkinkan AS memperluas armadanya, kata Emanuel.

Washington dan Tokyo, tambahnya, telah membentuk dewan untuk menyusun rencana bersama dalam pekerjaan pemeliharaan.

BACA JUGA: Khawatirkan China, Jepang Beli 400 Rudal Tomahawk AS

Sekutu AS, Jepang, menjadi tuan rumah konsentrasi kekuatan militer AS terbesar di luar negeri, termasuk satu-satunya kelompok penyerang kapal induk yang dikerahkan di garis depan, yang beroperasi dari Yokosuka. Organisasi kapal perang tersebut merupakan bagian dari Armada Ketujuh, yang memimpin hingga 70 kapal dan kapal selam dari markas besarnya di pangkalan AL Jepang.

Mitsubishi Heavy Industries, yang membuat kapal perang dan kapal selam untuk Pasukan Bela Diri Jepang, mengoperasikan galangan kapal komersial di dekat Yokohama, yang pernah melakukan beberapa pekerjaan pemeliharaan pada kapal AL AS pada masa lalu. [ah/ft]