AS Harapkan Pembicaraan dengan Rusia soal Ukraina, Keamanan Eropa

Asisten Menlu AS Karen Donfried (kanan) bertemu Menlu Ukraina Dmytro Kuleba di Kyiv, Ukraina, 13 Desember 2021 lalu.

Amerika Serikat, Selasa (21/12) mengatakan pihaknya berharap pembicaraan dengan Rusia terkait ketegangan Ukraina dan keamanan Eropa secara lebih luas dapat dimulai pada Januari, sementara memperingatkan Moskow beberapa proposalnya "tidak dapat diterima."

Pemerintah AS mengatakan siap untuk mengadakan pembicaraan langsung dengan Moskow, juga melalui Dewan NATO-Rusia dan Organisasi untuk Kerjasama dan Keamanan di Eropa (OSCE).

"Tidak akan ada pembicaraan tentang keamanan Eropa tanpa Eropa," kata Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Eropa dan Eurasia Karen Donfried kepada sejumlah wartawan.

BACA JUGA: AS: Kami Siap Memulai Pembicaraan dengan Rusia

"Sudah jelas kami akan melakukan ini dengan" aliansi pertahanan Barat NATO dari 30 negara, Karen menambahkan sementara Presiden Rusia Vladimir Putin mengindikasikan preferensi untuk melakukan pembicaraan hanya dengan pihak Amerika Serikat.

"Dalam perjanjian bilateral, kami akan memutuskan tanggal bersama dengan Rusia dan berharap itu akan terjadi pada Januari," kata diplomat AS tersebut.

Ia menambahkan aliansi transatlantik yang dipimpin Washington akan segera mengundang Moskow ke pertemuan Dewan NATO-Rusia - sebuah forum konsultasi yang dibuat pada tahun 2002 - sebuah proposal yang sejauh ini ditolak oleh Rusia.

"Kita akan melihat pergerakan di saluran-saluran ini bulan Januari," kata Donfried.

Amerika Serikat telah memperingatkan sejak pertengahan November bahwa Moskow kemungkinan merencanakan serangan skala besar terhadap bekas negara bagian dari Uni Soviet, Ukraina, sekaligus memperingatkan Putin tentang sanksi-sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

BACA JUGA: Putin Ingin Pembicaraan 'Segera' dengan NATO Terkait Keamanan Rusia

Pemerintah Barat menuduh Moskow memobilisasi sekitar 100.000 tentara di dekat perbatasan dengan Ukraina timur, wilayah Kiev yang memerangi separatis pro-Rusia sejak 2014.

Rusia membantah merencanakan invasi dan menuntut jaminan hukum atas keamanannya dari Amerika Serikat dan NATO, menuntut aliansi menghentikan ekspansi ke arah timur. [mg/jm]