AS membatalkan pendanaan acara pendidikan bagi anak-anak Pakistan, setelah ada tuduhan korupsi terhadap teater boneka yang mengerjakan proyek itu.
Pejabat-pejabat Amerika menyatakan tidak akan lagi mendanai program bernilai 20 juta dolar di Pakistan untuk mengembangkan versi lokal serial televisi Sesame Street yang populer di Amerika.
Kedutaan Besar Amerika di Islamabad tidak bersedia menjelaskan keputusan itu kepada VOA, tetapi pengumuman hari Selasa untuk membatalkan pendanaan acara pendidikan bagi anak-anak itu muncul setelah ada tuduhan korupsi terhadap teater boneka setempat yang mengerjakan proyek itu.
Teater yang dimaksud adalah Rafi Peer Theater Workshop, yang bekerja bersama Sesame Workshop - kelompok Amerika yang berada di belakang kesuksesan serial itu.
Koran Pakistan Today mengutip sumber-sumber yang dekat dengan proyek itu, yang namanya tidak disebut, mengatakan Rafi Peer Group terlibat penyimpangan keuangan yang "parah". Sumber-sumber itu mengklaim bahwa pejabat-pejabat Rafi diduga menggunakan uang Amerika itu untuk membayar utang dan memberi kontrak yang menguntungkan itu kepada anggota keluarga mereka.
Kepada VOA, CEO Rafi Peer Faizaan Peerzada membantah tuduhan tersebut. Ia mengatakan kemitraan itu berakhir karena Amerika tidak lagi punya dana setelah menaikkan dana awal 10 juta dolar. Ditambahkan, kelompoknya akan melakukan sendiri proyek itu dan berencana mulai melakukan pengambilan gambar musim kedua akhir bulan ini.
Kedutaan Besar Amerika di Islamabad tidak bersedia menjelaskan keputusan itu kepada VOA, tetapi pengumuman hari Selasa untuk membatalkan pendanaan acara pendidikan bagi anak-anak itu muncul setelah ada tuduhan korupsi terhadap teater boneka setempat yang mengerjakan proyek itu.
Teater yang dimaksud adalah Rafi Peer Theater Workshop, yang bekerja bersama Sesame Workshop - kelompok Amerika yang berada di belakang kesuksesan serial itu.
Koran Pakistan Today mengutip sumber-sumber yang dekat dengan proyek itu, yang namanya tidak disebut, mengatakan Rafi Peer Group terlibat penyimpangan keuangan yang "parah". Sumber-sumber itu mengklaim bahwa pejabat-pejabat Rafi diduga menggunakan uang Amerika itu untuk membayar utang dan memberi kontrak yang menguntungkan itu kepada anggota keluarga mereka.
Kepada VOA, CEO Rafi Peer Faizaan Peerzada membantah tuduhan tersebut. Ia mengatakan kemitraan itu berakhir karena Amerika tidak lagi punya dana setelah menaikkan dana awal 10 juta dolar. Ditambahkan, kelompoknya akan melakukan sendiri proyek itu dan berencana mulai melakukan pengambilan gambar musim kedua akhir bulan ini.