AS, Inggris Lakukan Peretasan atas Operasi Pesawat Tak Berawak Israel

Seorang tentara Israel bersiap menerbangkan pesawat tak berawak 'Skylark I' untuk misi pengintaian di Jalur Gaza (foto: dok).

Intelijen AS dan Inggris telah memantau komunikasi Angkatan Udara Israel sejak tahun 1998, demikian menurut laporan yang dirilis hari Jumat (29/1).

Intelijen Amerika dan Inggris membongkar kode rahasia dari operasi pesawat tak berawak di Timur Tengah, serta memantau komunikasi Angkatan Udara Israel sejak tahun 1998, demikian dilaporkan beberapa sumber media hari Jumat (29/1).

Situs investigatif, The Intercept, majalah Der Spiegel, dan harian Israel Yedioth Ahronoth, mengatribusikan temuan-temuan yang mereka terbitkan Jumat, pada mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional Amerika atau NSA, Edward Snowden, yang membocorkan jutaan dokumen tentang pengintaian oleh pemerintah Amerika pada 2013.

Intercept merupakan sebuah penerbitan online terkait dengan jurnalis Glenn Greenwald, yang bekerja sama dengan Snowden, dan peretasan itu telah memberi badan intelijen kemampuan mengikuti langsung operasi pesawat tak berawak Israel saat menyerang sasaran militan.

Yedioth Ahronoth mengatakan, operasi peretasan itu, yang diberi nama sandi “Anarchist,” dimulai pada 1998 di fasilitas Inggris di Pegunungan Troodos, Siprus, dan di lokasi NSA, Menwith Hill, Inggris utara.

Israel tidak memberi komentar resmi atas laporan itu, tetapi Menteri Energi Israel Yuval Steinitz mengungkapkan kekecewaannya.

Steinitz adalah anggota kabinet keamanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan sebelumnya menduduki jabatan menteri urusan intelijen. Katanya, Israel tidak kaget dengan laporan itu, ditambahkannya, “Amerika memata-matai setiap negara di dunia, dan juga kami, sahabat mereka.”

Amerika dan Inggris menampik memberi komentar terhadap isu ini. Jurubicara kedutaan kedua negara itu di Tel Aviv mengatakan, mereka tidak membahas secara publik masalah intelijen. [ps/jm]