Amerika hari Senin (24/4) kembali menjatuhkan sanksi terhadap empat pejabat senior Iran yang dikatakan bertanggung jawab atas “penindasan brutal” para demonstran yang menentang polisi moral tahun lalu, pasca penangkapan dan kematian Mahsa Amini, seorang perempuan Kurdi berusia 22 tahun yang ditangkap karena tidak mengenakan jilbab secara benar dan kemudian meninggal di dalam tahanan.
Amerika juga menjatuhkan sanksi terhadap pejabat kelima yang dikatakan telah memblokir situs media online terkenal dan memata-matai para wartawan dan pembangkang.
Ini merupakan langkah Departemen Keuangan yang kesebelas, di mana Amerika memasukkan pejabat-pejabat Iran ke dalam daftar hitam mereka yang terkait kematian Mahsa Amini. Langkah itu diambil setelah berkoordinasi dengan Inggris, yang juga memberlakukan sanksi serupa terhadap pejabat-pejabat senior Iran itu.
Ratusan demonstran dan sejumlah kecil petugas keamanan dilaporkan tewas dalam demonstrasi jalanan selama beberapa bulan sejak pertengahan September 2022.
BACA JUGA: Eksekusi di Iran Capai Tingkat Tertinggi Sejak 2015“Rakyat Iran berhak mendapatkan kebebasan berekspresi tanpa ancaman pembalasan kekerasan dan penyensoran dari mereka yang berkuasa,” ujar Brian Nelson, pejabat Departemen Keuangan Amerika, dalam sebuah pernyataan.
“Bersama dengan sekutu dan mitra utama kami, seperti Inggris, Amerika akan terus mengambil tindakan terhadap mereka yang bertanggung jawab atas penindasan dan penyensoran rezim yang kejam itu.”
Sanksi itu memblokir pejabat Iran dari penggunaan dana dan properti apapun di Amerika yang mungkin mereka miliki dan melarang warga Amerika berbisnis dengan mereka.
Lima pejabat senior Iran yang dimasukkan dalam daftar hitam Departemen Keuangan Amerika hari Senin ini adalah: Parviz Absalan, Amanollah Goshtasbi, dan Ahmed Seyedoshohada yang semuanya adalah anggota Korps Pengawal Revolusi Islam Iran.
Selain itu sanksi juga dikenakan terhadap Salman Adinehvand, yang merupakan komandan Unit Bantuan Kepolisian Iran, organisasi keamanan utama yang bertanggung jawab atas pengendalian massa dan penindasan para demonstran; serta Seyeed Aghamiri, kepala urusan dunia maya Iran. [em/jm]