Pemerintahan Presiden Donald Trump sedang memperkuat tekanan terhadap program nuklir Korea Utara, sambil menjalin hubungan dengan sekutu regional dan mitra-mitranya untuk melawan meningkatnya bahaya dari Korea Utara yang punya senjata nuklir.
Dalam sebuah pernyataan hari Senin, Departemen Luar Negeri mengatakan program nuklir dan rudal balistik Korea Utara langsung mengancam keamanan Korea Selatan, Jepang dan Amerika.
Pernyataan itu muncul setelah pembicaraan para pejabat Amerika, Jepang dan Korea Selatan membahas cara untuk membatasi pendanaan senjata Korea Utara dan " menjajaki cara gabungan untuk melucuti senjata nuklirnya yang bisa diverifikasi, dan permanen."
Wakil Khusus Kebijakan Departemen Luar Negeri urusan Korea Utara, Joseph Yun menjadi tuan rumah pertemuan trilateral dengan Jepang dan Korea Selatan untuk mengatasi ancaman nuklir Korea utara, menyusul pertemuan tingkat menteri luar negeri trilateral di sela-sela pertemuan G20 di Bonn, Jerman.
Anthony Ruggiero dari Yayasan untuk Pertahanan Demokrasi mengatakan kepada VOA, "kata-kata kuat perlu diikuti oleh tindakan yang kuat."
Ruggiero menambahkan ketiga negara harus menerapkan sanksi untuk menghentikan kegiatan provokatif Korea Utara.
Penasihat China, Yang Jiechi pada hari Senin berbicara singkat dengan Trump setelah pertemuan dengan penasihat keamanan nasional AS, H.R. McMaster, dan menantu Trump yang menjadi penasihat, Jared Kushner. [ps/isa]