Amerika mengecam keras serangan teroris di luar Kota Tua Yerusalem yang melukai sedikitnya delapan orang, termasuk sedikitnya lima warga Amerika, demikian petikan pernyataan tertulis juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Ned Price Minggu sore (14/8).
“Kami berharap seluruh korban segera pulih. Kami tetap berhubungan dekat dengan mitra kami di Israel dan berdiri teguh dengan mereka dalam menghadapi serangan ini,” tambahnya.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan Duta Besar Amerika Untuk Israel Tom Nides dan para pejabat Amerika di Yerusalem telah menghubungi keluarga warga Amerika yang menjadi korban untuk menyampaikan rasa simpati dan dukungan.
“Departemen Luar Negeri Amerika tidak memiliki prioritas lebih tinggi selain memastikan keselamatan dan keamanan warga Amerika di luar negeri,” tegas pernyataan itu.
BACA JUGA: Delapan Warga Israel Terluka dalam Penembakan di YerusalemSecara terpisah juru bicara kelompok militan Hamas Fawzi Barhoum hari Minggu mengatakan serangan terbaru itu merupakan tanggapan alamiah terhadap isu yang mengemuka di kawasan itu. “Serangan terhadap bus itu memastikan bahwa warga Palestina melanjutkan jalan perlawanan dan menggunakan semua alat perjuangan terhadap pendudukan, untuk melindungi rakyat kami, tanah kami dan tempat-tempat suci kami,” ujarnya.
Seorang laki-laki bersenjata Palestina Minggu pagi melepaskan tembakan ke sebuah bus di dekat Kota Tua Yerusalem, melukai delapan orang – termasuk lima warga Amerika. Serangan ini terjadi satu minggu setelah aksi kekerasan di antara Israel dan militan di Gaza.
Dua korban penembakan itu berada dalam kondisi serius, termasuk seorang perempuan hamil yang mengalami cedera di bagian perut, dan seorang laki-laki yang menderita luka tembak di bagian kepala dan leher.
Duta Besar Amerika Untuk Israel Tom Nides mencuit bahwa di antara korban luka-luka terdapat warga negara Amerika.
Juru bicara Kedutaan Amerika di Israel belum mengungkapkan rincian informasi lain.
Insiden penembakan itu terjadi saat bus sedang menunggu di tempat parkir dekat Tembok Ratapan, tempat paling suci di mana orang Yahudi biasa berdoa.
Media Israel mengidentifikasi tersangka penyerang sebagai warga Palestina berusia 26 tahun dari Yerusalem Timur.
Polisi Israel mengatakan pasukan telah dikirim ke lokasi kejadian untuk memulai penyelidikan. Sementara pasukan keamanan Israel menyerbu Silwan, lingkungan Palestina di dekat lokasi kejadian untuk mencari tersangka penyerang.
Polisi mengatakan tersangka menyerahkan diri Minggu sore.
Berbicara dalam sebuah rapat kabinet hari Minggu, Perdana Menteri Israel Yair Lapid mengatakan tersangka pelaku adalah warga Yerusalem yang beroperasi seorang diri dan pernah ditangkap sebelumnya oleh aparat keamanan Israel. [em/jm]