AS Kirim Tentara ke Perbatasan untuk Cegah Masuknya Imigran Ilegal 

Petugas dengan peralatan anti huru hara ikut serta dalam latihan untuk menjaga gerbang perbatasan di jembatan internasional antara Meksiko dan AS, di Ciudad Juarez, Meksiko, 29 Oktober 2018. (Foto: dok).

Presiden Amerika Donald Trump meningkatkan kampanyenya untuk mengakhiri hak konstitusional memperoleh kewarganegaraan bagi bayi yang lahir di Amerika Serikat, sementara ribuan imigran berjalan mendekati menuju perbatasan selatan Amerika.

Berbicara dalam kampanye di Florida, Rabu malam (31/10) menjelang pemilihan paruh waktu Selasa depan, Trump berusaha untuk menarik dukungan bagi proposalnya untuk mengakhiri hak kewarganegaraan atas dasar tempat kelahiran.

Trump mengatakan dia juga mengirimkan hingga 15.000 pasukan ke perbatasan dengan Meksiko untuk menghentikan karavan para migran dari Amerika Tengah yang hendak memaksa masuk ke wilayah Amerika Serikat secara ilegal.

BACA JUGA: Trump: Hingga 15.000 Pasukan Bisa Dikirim ke Perbatasan

“Ini kelompok orang yang berbahaya,” kata Presiden Trump tentang para migran itu setelah sebelumnya menyebut mereka “penjahat dan anggota geng yang sangat buruk.”

Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis, yang berbicara kepada wartawan di Pentagon, membantah bahwa pengerahan pasukan aktif ke perbatasan merupakan aksi politik untuk membantu Partai Republik dalam pemilihan paruh waktu pekan depan.

BACA JUGA: Kandidat Senat Partai Republik dari Arizona Dukung Kebijakan Imigrasi Presiden

Presiden Trump juga membantah bahwa ketegasannya tentang kebijakan imigrasi tidak lebih dari taktik yang menakutkan karena Partai Republik menghadapi kemungkinan kalah dengan Partai Demokrat dalam pemilihan anggota Kongres ini.

Rombongan utama migran dari Amerika Tengah masih ada di Meksiko, dalam jarak lebih dari 1.600 kilometer dari Amerika Serikat. Menurut perkiraan masih diperlukan beberapa minggu sebelum mereka mencapai perbatasan Meksiko-Amerika Serikat. [lt]