Jenderal Thomas Vandal, kepala staf Angkatan Bersenjata AS di Korea, dan Wakil Menteri Pertahanan Korea Selatan Ryu Je-Seung membuat pengumuman resmi itu di Seoul hari Jumat.
"Berlanjutnya pengembangan misil balistik dan senjata pemusnah oleh Korea Utara yang bertentangan dengan komitmennya kepada masyarakat internasional telah membuat aliansi kami perlu memastikan bahwa kami mempertahankan kemampuan membela diri dalam menghadapi ancaman itu," kata Jenderal Vandal.
Pada bulan Februari menyusul uji coba nuklir terakhir Korea Utara dan peluncuran roket jarak jauh dengan menggunakan teknologi misil balistik, Washington dan Seoul mulai mengadakan konsultasi resmi untuk membahas kelayakan penempatan THAAD.
THAAD adalah sistem pertahanan yang dirancang untuk mencegat dan menghancurkan misil balistik selama tahap akhir penerbangannya. Sejauh ini terbukti efektif melawan misil balistik jarak pendek dan menengah. [as/uh]