Beberapa pakar AS telah bertemu dengan pejabat-pejabat Korea Utara untuk membahas dimulainya kembali perundingan internasional yang terhenti tentang program nuklir Korut.
Mantan Utusan Khusus Amerika Untuk Kebijakan Korea Utara Stephen Bosworth ikut menghadiri pertemuan tingkat tinggi tetapi informal hari Rabu (2/10) itu, di sebuah hotel di London, tetapi menolak membahas pertemuan tersebut.
Korea Utara menarik diri dari perundingan internasional tentang program nuklirnya tahun 2009 lalu.
Pertemuan ini terjadi hanya beberapa jam setelah Amerika dan Korea Selatan menandatangani sebuah kesepakatan untuk menyediakan penangkalan yang lebih baik terhadap senjata-senjata nuklir Korea Utara.
Menteri Pertahanan Amerika Chuck Hagel dan Menteri Pertahanan Korea Selatan Kim Kwan-Jin menandatangani kesepakan itu di Seoul, dalam perundingan keamanan tahunan. Hagel mengatakan rencana itu menggarisbawahi keprihatinan Amerika tentang “program nuklir dan misil balistik Korea Utara, kegiatan-kegiatan perlucutan senjata dan senjata-senjata kimianya.”
Hanya sedikit rincian yang diberikan terkait perluasan strategi penangkalan, yang dirumuskan setelah memuncaknya ketegangan selama berbulan-bulan, yang dipicu oleh uji nuklir ketiga Korea Utara bulan Februari lalu.
Program senjata kimia canggih Korea Utara itu telah memicu desakan beberapa tokoh di Korea Selatan bagi perluasan kontrol masa perang Amerika dan komando pasukan Korea Selatan. Seoul dijadwalkan ikut serta dalam komando penuh pada tahun 2015.
Kedua pemimpin tidak membuat keputusan tentang hal itu tetapi sepakat untuk mengkaji waktu transfer tersebut, sambil mengamati situasi keamanan di semenanjung Korea.
Hubungan Korea Selatan dan Korea Utara baru saja pulih ketika kedua Korea membuat kemajuan terbatas dalam serangkaian bisnis lintas perbatasan dan proyek-proyek kemanusiaan.
Korea Utara menarik diri dari perundingan internasional tentang program nuklirnya tahun 2009 lalu.
Pertemuan ini terjadi hanya beberapa jam setelah Amerika dan Korea Selatan menandatangani sebuah kesepakatan untuk menyediakan penangkalan yang lebih baik terhadap senjata-senjata nuklir Korea Utara.
Menteri Pertahanan Amerika Chuck Hagel dan Menteri Pertahanan Korea Selatan Kim Kwan-Jin menandatangani kesepakan itu di Seoul, dalam perundingan keamanan tahunan. Hagel mengatakan rencana itu menggarisbawahi keprihatinan Amerika tentang “program nuklir dan misil balistik Korea Utara, kegiatan-kegiatan perlucutan senjata dan senjata-senjata kimianya.”
Hanya sedikit rincian yang diberikan terkait perluasan strategi penangkalan, yang dirumuskan setelah memuncaknya ketegangan selama berbulan-bulan, yang dipicu oleh uji nuklir ketiga Korea Utara bulan Februari lalu.
Program senjata kimia canggih Korea Utara itu telah memicu desakan beberapa tokoh di Korea Selatan bagi perluasan kontrol masa perang Amerika dan komando pasukan Korea Selatan. Seoul dijadwalkan ikut serta dalam komando penuh pada tahun 2015.
Kedua pemimpin tidak membuat keputusan tentang hal itu tetapi sepakat untuk mengkaji waktu transfer tersebut, sambil mengamati situasi keamanan di semenanjung Korea.
Hubungan Korea Selatan dan Korea Utara baru saja pulih ketika kedua Korea membuat kemajuan terbatas dalam serangkaian bisnis lintas perbatasan dan proyek-proyek kemanusiaan.