AS, Kuba Selamatkan Artefak Hemingway

  • Associated Press

Ruang tamu Finca Vigia, rumah mendiang ikon sastra AS Ernest Hemingway di Havana, Kuba.

Kolaborasi kedua negara ini menggarisbawahi bagaimana era baru normalisasi hubungan AS-Kuba mengakar.

Ernest Hemingway adalah jenis orang yang menyimpan semuanya. Beruntung bagi para penggemar ikon sastra AS tersebut, para pejabat dan akademisi Amerika dan Kuba sedang bekerjasama untuk melestarikan artefak-artefak di rumahnya di Kuba.

Dalam forum hari Rabu (12/10) di Perpustakaan dan Museum Kepresidenan John F. Kennedy di Boston, para ahli mengenai Hemingway dari kedua negara menekankan tekad mereka untuk menyelamatkan buku, surat, alat memancing, kepala-kepala binatang yang diawetkan dan banyak lagi dari penulis ternama itu, yang ditinggalkan di Havana.

Kolaborasi mereka menggarisbawahi bagaimana era baru normalisasi hubungan AS-Kuba mengakar.

Forum itu menyertakan beberapa ahli, termasuk pembawa acara televisi Bob Vila, putra imigran Kuba yang memelihara rumah Hemingway yang dikenal sebagai Finca Vigia.

Hemingway tidak banyak membuang barang-barangnya, meninggalkan arsip yang kaya, termasuk paspor dan kartu-kartu Natalnya. Banyak dari barang-barang tersebut -- mencapai lebih dari 23.000 potong -- disimpan di Finca Vigia, yang kemudian bobrok selama Perang Dingin 50 tahun antara AS dan Kuba.

Perpustakaan Kennedy, yang dibuka tahun 1979, merupakan tempat penyimpanan terbesar di dunia dari koleksi dokumen, foto dan benda pribadi penulis buku-buku klasik termasuk “A Farewell to Arms,” “The Old Man and the Sea,” dan “For Whom the Bell Tolls”.

Hemingway dan Kennedy tidak pernah berjumpa, namun mendiang presiden AS itu merupakan penggemar sastrawan tersebut. Kennedy menulis surat pada Hemingway untuk meminta izin menggunakan istilahnya yang sering dikutip "grace under pressure" dalam pembukaan buku Kennedy "Profiles in Courage."

Hemingway meninggal dunia tahun 1961 pada usia 72 tahun. [hd]