Amerika Serikat dengan keras mengutuk klaim seorang pejabat tinggi Palestina bahwa Tembok Barat Yerusalem, salah satu tempat paling suci ummat Yahudi, tidak mempunyai makna agama bagi Yahudi dan sebenarnya tanah Muslim.
Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan hari Selasa Amerika menolak ucapan itu karena tidak benar faktanya, tidak peka dan sangat provokatif.
Jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika P. J. Crowley mengatakan pernyataan demikian merusak usaha Amerika untuk menghidupkan kembali pembicaraan perdamaian Israel-Palestina yang macet dan dapat menghasut kekerasan.
Ia mengatakan Amerika telah berkali-kali mengemukakan kepada para pemimpin Palestina perlunya melawan semua bentuk pengurangan keabsahan Israel, termasuk pengingkaran hubungan Yahudi yang bersejarah dengan tanah mereka.
Crowley mengatakan status Yerusalem harus diselesaikan dalam perundingan status terakhir antara kedua pihak. Pekan lalu, wakil menteri penerangan pemerintah Palestina, Al-Mutawakil Taha, dengan resmi mendukung penelitian yang menentang penghormatan Yahudi pada tempat suci itu, yang dianggap sisa terakhir Tempat Suci yang Kedua.
Israel meng-integrasikan Yerusalem Timur, dimana Tembok Barat terletak, setelah perang tahun 1967 dan mengklaim semua kota itu sebagai ibukotanya dalam usaha yang tidak diakui internasional.