Amerika telah menambahkan tiga perusahaan lagi dalam daftar entitas yang melarang impor dari perusahaan-perusahaan yang diduga terlibat dalam kerja paksa warga minoritas Muslim-Uighur di China. Hal ini dipaparkan dalam pengumuman resmi Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika (DHS) yang diposting hari Selasa (11/6).
Tiga perusahaan terbaru yang masuk dalam daftar itu adalah produsen sepatu Dongguan Oasis Shoes Co, pembuat aluminium elektrolitik Xinjiang Shenhuo Coal and Electricity Co, dan pengolah makanan Shandong Meijia Group Co, yang juga dikenal sebagai Rizhao Meijia Group.
Dalam pernyataan terpisah, DHS mengatakan, “Lewat langkah ini DHS meningkatkan fokus pada makanan laut, aluminium, dan sepatu – sektor-sektor yang memainkan peran penting dalam perekonomian Xinjiang – dan memastikan agar barang-barang yang dibuat dengan tenaga kerja paksa dijauhkan dari pasar Amerika.”
Sejumlah perusahaan telah ditambahkan ke dalam Daftar Entitas Undang-Undang Pencegahan Kerja Paksa Uighur, yang membatasi impor barang-barang yang terkait dengan apa yang disebut oleh pemerintah AS sebagai genosida yang sedang berlangsung terhadap kaum minoritas di wilayah Xinjiang, China barat.
BACA JUGA: Penyelidikan Senat AS Temukan Adanya Hubungan antara Mobil Impor dan Kerja PaksaPara pejabat AS meyakini bahwa pihak berwenang China telah mendirikan kamp-kamp kerja paksa untuk warga minoritas Muslim-Uighur dan kelompok-kelompok minoritas Muslim lainnya di Xinjiang. Beijing membantah melakukan pelanggaran.
Kedutaan Besar China di Washington DC belum menjawab permohonan komentar atas pengumuman ini, namun sebelumnya pihak China menyebut daftar itu sebagai “instrumen dari sebagian politisi Amerika untuk mengganggu stabilitas di Xinjiang dan menahan perkembangan di China. [em/lt]